Bukan hanya masalah tersebut, di jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu, saat ini pemeliharaan jalan belum dapat dilakukan secara optimal.
Terutama pemeliharaan jalan yang bersifat tambal sulam.
Pasalnya, sangat bergantung pada produksi aspal dari pihak ketiga.
Hal tersebut, dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Jalan Bengkulu Utara – Lebong Tertutup Longsor, Siap-siap Putar Arah!
Pemeliharaan jalan untuk mengakomodir jalur lalu lintas mudik dan arus balik lebaran tahun 2024 hanya dilakukan penanganan sementara seperti pengoralan, penebasan bayang, dan cuci siring.
"Di awal puasa sudah mengerjakan untuk penebasan agar jarak pandang pengguna kendaraan bisa lebih baik," jelas Tejo.
Dilanjutkan Tejo, untuk tambal sulam belum bisa dikerjakan karena masih menunggu produksi aspal dari pihak ketiga.
Sehingga penanganan yang dialkukan hanya penanganan sementara seperti pengoralan, yang penting arus lalu lintas itu lancar.
BACA JUGA:Ini Lokasi Salat Idul Fitri Bupati Mian, Serta Titik Rawan Sepanjang Lebaran
"Itu yang bisa kita kerjakan di awal tahun ini,'' kata Tejo.
Tejo menambahkan, untuk pemeliharaan jalan pihaknya sangat bergantung dengan pihak ketiga, khususnya untuk produksi aspal.
Hal ini lantaran pihaknya belum mampu untuk produksi sendiri, dengan demikian kegiatan pemeliharaan jalan akan dilakukan jika kebutuhan aspal sudah dipenuhi oleh pihak ketiga.
"Kita masih tergantung pihak ketiga, itu yang membuat kita melakukan penanganan sementara," imbuhnya.
BACA JUGA:7 Tanda Ular Masuk ke Rumah dan 3 Cara Membasminya
Adapun beberapa titik utama yang difokuskan untuk pemeliharaan sementara tersebar di 10 kabupaten/kota.