Muhammadiyah, Organisasi Masyarakat yang Tersistem Secara Berkelanjutan
Muhammadiyah, Organisasi Masyarakat yang Tersistem Secara Berkelanjutan--
Dinamika Kelompok dalam Organisasi
Organisasi masyarakat pada dasarnya adalah bentuk collective action, sehingga dinamika kelompok menjadi sangat menentukan keberhasilannya.
Permasalahan umum yang sering muncul adalah konflik internal, ketidakjelasan struktur, dan kompetisi antarkelompok kepentingan di dalam organisasi.
Menurut teori group dynamics (Kurt Lewin), kelompok akan stabil ketika memiliki tujuan jelas, norma yang disepakati, serta sistem peran yang tidak tumpang tindih.
Tanpa itu, organisasi mudah mengalami friksi yang menghambat produktivitas. Banyak ormas di Indonesia menghadapi persoalan serupa, terutama ketika pengambilan keputusan terpusat pada figur tunggal, sementara mekanisme musyawarah internal tidak berjalan optimal.
BACA JUGA:Perbaikan Pipa PDAM Kota Bengkulu Ganggu Layanan di 6 Kecamatan Ini
BACA JUGA:7 Kursi Kapus Kosong, Mutasi Tunggu Pertek BKN
Permasalahan lain yang juga sering ditemukan adalah lemahnya proses kaderisasi. Robbins & Judge (2019) menunjukkan bahwa 70–80% organisasi berbasis sukarelawan cenderung menurun aktivitasnya setelah pergantian kepemimpinan, terutama jika tidak memiliki mekanisme regenerasi yang baku.
Ketika kaderisasi bergantung pada inisiatif personal, bukan sistem, organisasi berisiko tidak mampu mempertahankan keberlanjutan program. Contohnya dalam organisasi yang aktif pada periode tertentu namun menurun ketika figur utamanya tidak lagi terlibat.
Tantangan berikutnya yaitu tata kelola administratif yang tidak tertata. Teori organizational governance menekankan pentingnya akuntabilitas, dokumentasi, manajemen aset, dan sistem pelaporan.
Ketiadaan sistem administratif menyebabkan ketidakpastian program, kesulitan koordinasi, dan rendahnya legitimasi organisasi.
Karena itu, perbaikan dinamika kelompok harus diiringi perbaikan sistem manajemen organisasi agar ormas tidak hanya berkembang secara informal tetapi juga terlembagakan secara profesional.
Kategori Organisasi yang Tersistem
Organisasi yang tersistem adalah organisasi yang mampu beroperasi stabil, meski terjadi pergantian kepemimpinan.
Dalam analisis keilmuan penulis, teori Institutionalism dan Systems Theory menjelaskan bahwa organisasi yang kuat adalah organisasi yang proses, prosedur, dan struktur kerjanya tidak bergantung pada individu.