Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Warga Teramang Jaya Tunggu Realisasi Jalan Hotmix

TITIK NOL: Tim PUPR Mukomuko saat berada di jalan yang akan di Hotmix di Teramang Jaya. IST/RB--

KORANRB.ID – Warga Desa Teramang Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, mulai mempertanyakan kepastian pembangunan jalan hotmix penghubung ke Pasar Bantal yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko. 

Tiga bulan sejak dilakukan titik nol pada Juli lalu, proyek yang diharapkan dapat memperlancar akses ekonomi itu belum juga dikerjakan.

Kekhawatiran masyarakat kian meningkat, mengingat sebelumnya program Ambulans Gratis dari Gubernur Bengkulu yang dijanjikan masuk ke desa tersebut juga belum terealisasi hingga kini.

Kepala Desa Teramang Jaya, Nurdin, mengaku warganya mulai kehilangan kepercayaan akibat sering menerima janji tanpa bukti nyata. 

BACA JUGA:Kendala MBG di Bengkulu Tengah, Minimnya Chef Profesional

BACA JUGA:BPS Bengkulu Dorong Desa Melek Data Lewat Program Desa Cantik

Ia menegaskan masyarakat butuh kejelasan soal kepastian proyek itu apakah benar-benar akan dilaksanakan tahun ini atau kembali tertunda.

“Sudah banyak warga yang bertanya. Titik nol dilakukan 6 Juli 2025 lalu, tapi belum ada tanda-tanda pekerjaan dimulai. Kami tidak ingin harapan masyarakat kembali pupus seperti program Ambulans Gratis dari Gubernur Helmi yang sampai sekarang tak pernah ada,” ujar Nurdin.

Menurutnya, jalan hotmix ini sangat penting bagi warga Teramang Jaya karena menjadi jalur utama menuju Pasar Bantal, pusat aktivitas perdagangan hasil perikanan, perkebunan, dan pertanian.

Kondisi jalan saat ini yang masih berupa koral membuat mobilisasi hasil panen sering terhambat, terutama pada musim hujan.

BACA JUGA:Ikuti Pelatihan Public Speaking 1 Hari Full Bersama RBTV, Ciptakan Kemampuan dan Seni Berbicara

BACA JUGA:Penolakan Tambang Emas PT. ESDM Berlanjut, Pemprov Bengkulu Belum Keluarkan Rekomendasi

“Kalau jalan ini dibangun, dampaknya besar sekali bagi ekonomi warga. Hasil kebun dan ikan bisa cepat sampai ke pasar. Tapi kalau tertunda terus, kami di desa juga bingung menjelaskan ke masyarakat,” katanya.

Nurdin berharap Pemkab Mukomuko segera memberikan kejelasan agar tidak menimbulkan kekecewaan baru di tengah masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan