Satoria Garap Pasar Porang
MAKANAN ALTERNATIF: Dari kiri, Komisaris Satoria Group Eva Lusiyana, Alim Satria, Irwanto Alim, dan Direktur Pemasaran Satoria Tower Ivi Santoso saat memperkenalkan hasil produksi pengolahan di Surabaya, Jatim.--
KORANRB.ID – Pasar porang masih dilirik pelaku usaha. Salah satunya, Satoria Group. Perseroan berencana membangun pabrik pengolahan porang. CEO dan Founder Satoria Group Alim Satria menyatakan, pihaknya terus menggarap lini bisnis yang bisa bertahan di tengah krisis.
”Sesusah apa pun keadaan masyarakat, food dan farmasi pasti dibutuhkan. Karena itu, ke depannya kami ingin tetap fokus pada dua hal itu,” ujarnya akhir pekan lalu.
Salah satu lini bisnis yang dicoba adalah pengolahan porang. Managing Director Satoria Konjac Irwanto Alim mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pabrik di Probolinggo. Proyeksinya, fasilitas itu bisa beroperasi mulai pertengahan tahun depan.
BACA JUGA:Penyebar Video Mesum Terancam Pidana 5 Tahun
Proyek yang tengah melalui pengerukan lahan tersebut bakal mempunyai empat line produksi. Satu line akan memproduksi beras porang hingga 500 kilogram per jam.
”Kami sudah meneken kerja sama untuk ekspor ke Korsel. Sementara ini, kami memang ingin fokus ke B2B (business-to-business),” paparnya.
Dia menampik anggapan bahwa pasar porang termasuk sunset industry karena pasar oversuplai. Panen petani tidak terserap pasar domestik, sedangkan Tiongkok yang biasa menjadi penyerap terbesar sedang mengikat pinggang.
BACA JUGA:Cuma 49 Angkot Beroperasi, Pemkot Aktifkan 2 Terminal
Menurut Irwanto, oversuplai juga merupakan dampak industri turunan porang yang kurang kreatif. Sebagian besar produsen hanya berfokus menciptakan beras dan mi.
”Padahal, potensi porang bukan hanya makanan. Ada yang sudah mengembangkan lem untuk pesawat atau cat pelapis dengan bahan ini,” ungkapnya.
Karena itu, perseoan ingin berfokus ke research and development sembari mengembangkan pasar B2B lebih dulu.(bil/c14/dio)