Toleransi dalam Tradisi Kenabian oleh KH Mahir Mohamad Soleh Lc
TOLERANSI: Islam telah mengatur segala aspek kehidupan ini dengan begitu baik. Termasuk dalam hal toleransi. FOTO: K.H. Mahir Mohamad Soleh, Lc/RB--
Akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara. Wajah yang berseri-seri dan murah senyum jika bertemu serta selalu menebar salam.
Keempat, Sahl
Orang yang tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan.
Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan tidak membuat orang lain susah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya agama ini mudah.
Tidak ada seorangpun yang memberatkan diri dalam agama ini kecuali sikapnya tersebut akan mengalahkan dia.
Maka bersikap luruslah, mendekatlah kepada kesempurnaan, berilah kabar gembira, dan manfaatkaanlah kesempatan pada pagi hari, sore hari dan sebagian waktu malam.” (HR. Bukhari)
Menghormati dan menghargai perbedaan memang tidaklah mudah. Setiap orang pasti memiliki ego, ambisi, dan kecenderungan untuk mengajak orang agar sesuai dengan keyakinan dan pikirannya.
Oleh sebab itu, ego dan sikap ambisius itu perlu dinetralisir dan diminimalisir dengan belajar pada kearifan dan tauladan yang sudah dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW semasa hidupnya.
Seorang muslim pasti meyakini bahwa Rasulullah Muhammad SAW datang sebagai rahmat bagi seluruh alam dengan agama Islam yang dibawa sebagaiman dalam surat Al-Anbiya ayat 107.
Oleh sebab universalitas risalah Islam ini, ia tidak akan melepas begitu saja aturan yang berkaitan dengan interaksi antar umat beragama.
Salah satu nilai yang dibawa untuk mengatur hal ini adalah samâhah yang semakna dengan toleransi.
Samahah atau samhah menjadi ciri khas agama Islam. Hal ini tercermin dari sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam Kitab Sahihnya,“Agama yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah yang lurus lagi toleran.”
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Kitab Al-Musnad,“Sesungguhnya aku diutus dengan (agama) yang lurus lagi toleran.”
Toleransi yang tercantum dalam sabda Rasulullah SAW ini bukan sebagai klaim belaka.