Desak RUU KIA Segera Disahkan, 10 Daerah dengan Persentase Balita Pengasuhan Tidak Layak

Desak RUU KIA segera disahkan, 10 daerah dengan persentase balita pengasuhan tidak layak --Abdi/RB

BACA JUGA:Usulan Kebutuhan CASN 2024 Diperpanjang Waktunya, Ketua Komisi I Dempo Cek ke BKN

BACA JUGA:Dempo: Kawal Surat Suara Berlebih, Jangan Ada Potensi Kecurangan

Kemudian, orang tua yang ternyata bekerja sebagai petani sehingga anak kerap ditinggal ke ladang atau ke sawah.

Sehingga, anak itu sendirian di rumah.

”Atau juga orang tua jadi PMI, NTB dan NTT itu kan juga penyumbang tertinggi PMI ya,” ujarnya usai diskusi soal RUU KIA pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan Dorong Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta, kemarin. 

 Lalu, bagaimana dengan para ibu bekerja di kota atau di wilayah Jawa? Diakuinya, memang ada perdebatan mengenai hal ini. Karena di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, para balita ini ada yang dititipkan ke nenek atau keluarga terdekat. Sehingga, itu jadi kelemahan tersendiri bagi survey yang dibuat.

”Meski secara basis rumah tangga ditemukan seperti itu, tapi analisa daerahnya perlu direview dengan kondisi daerah masing-masing,” jelasnya. 

Namun dia menekankan, bahwa yang jadi perhatian dari survey tersebut adalah kualitas anak bersama orang tua.

Sebab, usia balita itu rentan dan tidak bisa mandiri. Hal ini yang menjadikan pengasuhan layak untuk balita ini sangat penting dipenuhi. 

 ”Kami melalui pendekatan kabupaten dan kota layak anak mencoba mengintervensi hal ini. Ini akan terus kita kuatkan. Karena beberapa perlu diingatkan kembali bahwa banyak orang tua belum teredukasi soal ini,” jelasnya. 

Di sisi lain, pemerintah juga terus mendorong agar Rancangan Undang-undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan bisa segera disahkan.

Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Dian Ekawati berharap, RUU ini bisa disahkan di masa awal sidang usai pergantian anggota DPR yang baru. 

RUU ini, kata dia, mendesak untuk bisa segera disahkan guna menekan angka fatherless pada anak dan memperbaiki pengasuhan anak Indonesia.

Dian menekankan, bahwa pengasuhan di 1000 hari pertama anak akan sangat mempengaruhi kualitas kesehatan hingga emosional anak nantinya.

Termasuk, bisa memberikan dukungan penuh pada ibu pasca melahirkan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan