9 Daftar Hitam Hooligans Inggris Biang Kerok Rusuh, Aksi Nomor 5 Sulit Dilupakan Dunia
HOOLIGANS: Aparat keamanan berusaha melerai dalam sebuah aksi rusuh yang dipicu para hooligans --
Maka dari itu ketika ada derby antara Birmingham City F.C bertemu dengan Aston Villa maka bisa dipastikan akan terjadi kekacauan.
Berafiliasi dengan klub Aston Villa atau lebih dikenal sebagai The Villains. Dan reputasi mereka juga tidak kalah sengitnya dibanding rival sekotanya Zulu Warriors, Birmingham City.
Pada "Pertempuran Rock Lane" tahun 2002, menyebabkan beberapa gangguan serius di daerah Lane Rocky Aston sebelum pertandingan antara Aston Villa versus Birmingham City yang menyebabkan penangkapan 15 orang Hooligan dan salah seorang anggota Hooligan, Steven Fowler, dipenjarakan selama enam bulan.
Kemudian pada tahun 2005, lagi-lagi Steven Fowler harus kembali mendekam di penjara untuk 12 bulan kemudian dan dilarang menonton pertandingan secara langsung selama 10 tahun, karena ia terlibat dalam serangan terorganisir antara Hardcore Villa dan Headhunter Chelsea di King's London's Cross tahun 2004.
BACA JUGA:Juru Parkir Bengkulu Selatan Diingatkan Pakai Atribut, Jukir Ilegal Meresahkan
BACA JUGA:19.698 Orang Pernah Terpapar Narkoba di Bengkulu, BNNP Bengkulu Gelar Rapat Koordinasi
Juga pada tahun yang sama, beberapa Hooligans Villa terlibat dalam pertempuran dengan Fans Queens Park Ranger diluar Villa Park (Stadion klub Aston Villa), dimana seorang pramugara meninggal ketika menyeberang jalan.
5. Liverpoodlian
Liverpudlian adalah sebutan untuk suporter fanatik klub sepakbola Liverpool FC. Hooligans ini merupakan rival dari suporter fanatik klub Everton FC karena sebelumnya mereka pernah berbagi stadion.
Liverpudlian juga merupakan seteru dari The Red Army karena perseteruan clasic antara klub Liverpool versus Manchester United. Liverpool adalah salah satu klub tersukses yang dimiliki oleh Liga Inggris.
Namun prestasi yang dibuat oleh klub tercoreng oleh reputasi dari Liverpudlian yang sangat terkenal, bahkan hingga diseluruh dunia, karena mereka menjadi kelompok yang bertanggung jawab atas terjadinya insiden sebelum pertandingan final Piala Champions antara Liverpool FC versus klub italia, Juventus 29 Mei 1985.
Tragedi tersebut menewaskan 39 orang, yang sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun.
BACA JUGA:Juru Parkir Bengkulu Selatan Diingatkan Pakai Atribut, Jukir Ilegal Meresahkan
BACA JUGA:19.698 Orang Pernah Terpapar Narkoba di Bengkulu, BNNP Bengkulu Gelar Rapat Koordinasi
Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selam 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun.
Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan "Tragedi Heysel".