9 Alasan Psikologis Mengapa Orang Tua Bisa Menyebabkan Anak Menjadi Kriminal
--screenshot ig @raisingvolvess
Dalam situasi seperti ini, anak mungkin merasa kehilangan rasa aman dan stabilitas yang biasanya diberikan oleh keluarga yang harmonis.
Ketiadaan figur orang tua yang kuat dan stabil bisa menyebabkan anak mencari pengaruh dari luar, yang dalam beberapa kasus bisa berasal dari lingkaran sosial yang berperilaku menyimpang.
BACA JUGA:Paskibraka di IKN Harus Copot Jilbab , MUI Bengkulu Protes Keras, Syamlan : Lebih Baik Pulang Saja
4. Tekanan dan Ekspektasi yang Berlebihan
Orang tua yang menaruh ekspektasi yang sangat tinggi dan memberikan tekanan berlebihan kepada anak dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang besar.
Jika anak merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi orang tua, hal ini bisa menimbulkan perasaan frustrasi dan kegagalan.
Dalam beberapa kasus, anak-anak ini mungkin mencari pelarian melalui tindakan yang dianggap tidak pantas atau ilegal sebagai bentuk protes terhadap tekanan yang mereka rasakan.
Tekanan ini juga bisa memicu perasaan rendah diri dan tidak berharga, yang dapat mendorong perilaku kriminal sebagai bentuk kompensasi atau pengalihan dari perasaan tersebut.
5. Kurangnya Pengawasan dan Kontrol
Pengawasan yang lemah dari orang tua terhadap aktivitas anak dapat membuka peluang bagi anak untuk terlibat dalam perilaku yang berisiko.
BACA JUGA:18 Paskibraka di IKN Copot jilbab, PPI : Cederai Kebhinekaan
Orang tua yang tidak memberikan pengawasan yang memadai, baik dalam hal pergaulan maupun aktivitas sehari-hari anak, memberikan ruang bagi anak untuk melakukan tindakan kriminal tanpa rasa takut akan konsekuensinya.
Anak-anak yang dibiarkan bebas tanpa batasan sering kali merasa tidak ada otoritas yang akan menghukum mereka, sehingga mereka merasa lebih bebas untuk melanggar norma-norma sosial.
6. Pengabaian Kebutuhan Emosional
Orang tua yang tidak mampu atau tidak mau mengenali dan memenuhi kebutuhan emosional anak dapat menyebabkan anak tumbuh dengan kekosongan emosional.