Kinerja Industri Kosmetik Punya Prospek Besar, Bahan Baku Alam Perlu Dilirik

KOSMETIK: Mustika Ratu menjadi salah satu merek kosmetik yang diminati, baik di pasar lokal maupun internasional.-foto: kemenperin/koranrb.id-

“Namun, baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan oleh industri. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri lokal untuk menciptakan keunikan dan daya saing baru produk kosmetik lokal,” tuturnya.

BACA JUGA:Total 134 Surat Suara Pemilu di Bengkulu Utara Rusak

BACA JUGA:Senilai Rp 33,9 Miliar, Bengkulu Utara Dapat Tambahan Kuota 14.134 Penerima Bansos

Peluang lain yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha kecantikan adalah pada kosmetik halal.

“Dengan banyaknya jumlah penduduk muslim dan mulai diwajibkannya produk halal di Indonesia, industri kosmetik nasional harus mampu menambah produksi dan varian kosmetik halal,” ungkap Reni.

Data Indonesia Halal Economic Report 2021/2022 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan konsumen halal terbesar kedua dengan nilai pasar sebesar USD4,19 miliar pada tahun 2022. 

Selain itu, terdapat lebih dari 2 miliar penganut muslim dunia atau seperempat populasi dunia pada tahun 2023 yang mayoritas berada di benua Asia dan Afrika.

Sementara itu, sebagai salah satu pemain utama di industri kosmetik Indonesia, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) tidak hanya berfokus pada keuntungan komersial tetapi juga mementingkan terhadap nilai-nilai kearifan lokal, inovasi, serta keberlanjutan.

Dengan kombinasi ini, Mustika Ratu berhasil menjadi merek kosmetik yang relevan dan tetap diminati, baik di pasar lokal maupun internasional.

Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk Bingar Egidius Situmorang menyampaikan bahwa Mustika Ratu bermetamorfosis menjadi salah satu pelaku industri kosmetik terkemuka di Indonesia yang menjadi  ikon atau dikenal dengan produk-produk berbasis bahan alami. 

Mustika Ratu telah berkembang menjadi salah satu brand lokal yang sukses memadukan warisan budaya tradisional dengan inovasi modern dalam sektor kecantikan.

PT Mustika Ratu Tbk secara resmi beroperasi sejak tahun 1978. Saat ini, perusahaan telah mengantongi sertifikat Good Manufacturing Process (GMP) yang terdiri dari Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

“Jadi perizinan dan standar kami sudah lengkap, karena kami juga sudah punya sertifikat ISO dan halal, sehingga produk Mustika Ratu aman bagi konsumen,” ujar Egi. 

Terkait kinerja perusahaan, pada tahun 2023, PT Mustika Ratu Tbk berhasil mencatatkan peningkatan penjualan bersih (net sales) sebesar 5,41%, dan kenaikan laba kotor (gross profit) sebesar 25,86% dibandingkan tahun 2022. Performa ini didukung oleh pertumbuhan dari produk perawatan diri (personal care) yang mencapai 7,13%.

“Kami bersyukur di tengah kondisi pasca-pandemi saat ini, perusahaan masih dapat berkembang, dengan harapan tentunya akan bisa lebih baik lagi,” ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan