Diduga Akibat Aktivitas Proyek PGE; Tragedi Longsor Bukit Belerang 2016, Menyisakan Pilu Belum Terselesaikan
Lahan pertanian dan perikanan yang tidak lagi digarap masyarakat akibat longsor 2016. --fiki/rb
KORANRB.ID - Bukit Belerang yang berada di Kelurahan Taba Anyar, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong diduga longsor akibat aktivitas proyek Pertamina Geothermal Energy (PGE) Hulu Lais.
Proyek PGE Hulu Lais dibangun, diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 55 MW dari dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Bencana alam berupa longsor, terjadi 28 April 2016 berkisar Pukul 4.30 WIB.
Akibat longsor ini, ratusan hektare lahan pertanian masyarakat tertimbun dan juga kolam ikan warga yang terdampak akibat longsor tersebut.
BACA JUGA:Waspada Bencana Pergantian Tahun, Alat Berat Disiagakan
BACA JUGA:Kerugian Negara Proyek Pasar Inpres Belum Pulih, Kejari Kaur Telusuri Aset Terdakwa
Selain itu, material longsor juga menimbun aset milik PGE Hulu Lais yang berada di lokasi cluster A. Meski tragedi longsor sudah terjadi 9 tahun lalu. Namun dampak yang terjadi masih dirasakan masyarakat hingga saat ini.
Sadirlan (40) warga Kelurahan Mubai, Kecamatan Lebong Selatan, menceritakaan saat tragedi longsor itu terjadi, dirinya sedang berada di pondok sawah. Ia bermalam di pondok sawah, karena saat itu sawahnya 15 hari lagi akan panen.
“Saat longsor itu saya terkejut mendengar suara bergemuruh dari atas bukit. Saat saya keluar pondok melihat material longsor dibawa oleh aliran sungai (sungai air karat, red) dan menimbun persawahan disini,” cerita Sadirlan.
Matrial longsor yang terbawa oleh aliran sungai air karat menimbun sebagian besar lahan pertanian warga di Kelurahan Mubai, Kecamatan Lebong Selatan.
BACA JUGA:Dugaan Limbah dan Asap PT AIP, DPRD Seluma Pastikan Bersikap, Samsul: Tidak Bisa Dibiarkan
“Kalau disini (Kelurahan Mubai, red) ada sekitar 100 KK (Kepala Keluarga, red) lahannya terdampak material longsor,” katanya.
Dari 100 KK itu, masing-masing KK memiliki lebih kurang setengah hektare lahan persawahan.