Teddy - Gustianto Komitmen Berikan Beasiswa Mahasiswa Seluma
Teddy Rahman-Gustianto siap menjalankan program sesuai dengan visi dan misi saat kampanye Pilkada Seluma. --zulkarnain wijaya/rb
"Saat ini masih akan kita godok mengenai semua teknisnya, yang pastinya komitmen ini memang sudah dijanjikan saat masa kampanye dan debat terbuka beberapa waktu lalu,"tegas Husni.
Demikian juga dengan program 100 hari kerja pertama, saat ini TEGUH bersama tim sedang melakukan pematangan program.
BACA JUGA:Suka Menyendiri! Berikut 5 Fakta Unik Spanish Imperial Eagle
BACA JUGA:BPRK Pilgub Bengkulu Diregister 3 Januari, KPU Segera Tetapkan Gubernur dan Wagub Terpilih
Sengaja program ini dirancang jauh hari agar nantinya pasca dilantik, Teddy - Gustianto dapat langsung menjalankan program sesuai dengan visi misinya saat masa kampanye pilkada lalu.
"Tentu program 100 hari pertama ada, saat ini kita dalam tahap pematangan agar nanti dapat berjalan lancar,"sampai Husni Thamrin.
Dalam program 100 hari kerja tersebut, pasangan TEGUH akan mempercepat sistem pelayanan birokrasi, termasuk mengenai perizinan dan kependudukan.
Selain itu juga mereka akan peluang untuk alih teknologi, yang biasanya melalui sistem manual menjadi ke digital, sehingga semua proses administrasi dan pelayanan dapat lebih fleksibel dan efisien.
BACA JUGA:BPRK Pilgub Bengkulu Diregister 3 Januari, KPU Segera Tetapkan Gubernur dan Wagub Terpilih
BACA JUGA:Over Target, Kajari Tidak Ingin Lagi Perkara Kebut Akhir Tahun
"Karena ini merupakan penyesuaian terhadap zaman, dimana saat ini sudah hampir semuanya memanfaatkan teknologi, tentu sangat disayangkan apabila kemajuan ini tidak dapat direalisasikan di Kabupaten Seluma,"ungkap mantan Ketua DPRD Seluma periode 2014 - 2019 ini.
Selain itu, TEGUH akan memprioritaskan penataan dan pemerataan pegawai lingkungan Pemkab Seluma, terutama pemerataan guru dan tenaga kesehatan, karena saat ini ada banyak guru yang menumpuk di SD dan SMP yang berada di pusat hingga pinggiran pinggiran kota.
Itu juga terjadi di tenaga kesehatan, dimana jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Babatan sangat banyak, sedangkan ditempat lainnya masih kekurangan tenaga kesehatan, termasuk bidan dan perawat.
BACA JUGA:Tahun Berganti, Perkara Fee Proyek BBWSS VIII Tak Kunjung Naik Pengadilan
BACA JUGA:TGR Rp810 Juta di Rejang Lebong Belum Tuntas, Puskaki Minta APH Tidak Tutup Mata