Campak: Penyakit Berbahaya yang Bisa Dicegah
CAMPAK: SAAT ini Indonesia dikejutkan dengan munculnya KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit Campak di Jawa Timur pada Agustus 2025. OPINI: Dr. dr. Enny Nugraheni, M.Biomed Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu--
SAAT ini Indonesia dikejutkan dengan munculnya KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit Campak di Jawa Timur pada Agustus 2025.
Sebelumnya pada tahun 2023 Kemenkes pernah menetapkan 12 provinsi di Indonesia KLB campak.
Pada saat itu dilaporkan terdapat kasus campak di 31 provinsi dengan jumlah kasus 3.341.
Kemenkes melaporkan bahwa KLB campak dilaporkan pada tahun 2022 terdapat 64 KLB, kemudian 2023 meningkat 95 KLB dan sampai Agustus 2025 sudah terjadi sebanyak 46 KLB.
BACA JUGA:Mbappe Bawa Madrid Raih Kemenangan Perdana di Liga Champions Musim Ini
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Integrasi OPD, Dorong Efisiensi Birokrasi
Tren penurunan cakupan imunisasi diduga menjadi penyebab meningkatnya kasus campak dan KLB campak diberbagai daerah di Indonesia.
Data Kemenkes menyebutkan bahwa terdapat penurunan cakupan imunisasi di Indonesia. Pada tahun 2018 cakupan imunisasi mencapai 92% namun pada tahun 2023 turun menjadi 87,8%.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus keluarga paramyxovirus. Campak juga dikenal sebagai morbili ataupun measles. Tanda utama campak adalah munculnya bintik merah dikulit di berbagai bagian tubuh.
Campak biasanya menyerang anak anak, walaupun dilaporkan ada kejadian pada saat dewasa namun jarang ditemukan.
BACA JUGA:PSSI Layangkan Protes, Ada Wasit Arab di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 4
BACA JUGA: Gerai Mall Pelayanan Publik Pemkot Bengkulu Akan Dibuka di Mega Mall
Penularan Campak di mulai dengan adanya virus yang menginfeksi saluran pernapasan yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, diare berat, radang otak hingga dapat menyebabkan kecacatan pada anak.