Dukung Peningkatan Kualitas SDM Industri Kelapa Sawit
BEASISWA: Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika selaku Anggota Dewan Pengawas BPDP pada kegiatan kuliah perdana bagi penerima Program Beasiswa BPDP Angkatan IX Tahun Ajaran 2025/2026.-foto: kemenperin.go.id/koranrb.id-
KORANRB.ID - Dalam menjawab berbagai tantangan industri, dibutuhkan peningkatan kualitas tenaga kerja industri yang terampil sesuai kebutuhan industri dalam negeri, termasuk salah satunya untuk industri kelapa sawit.
Sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, Kemenperin terus berupaya untuk mencetak SDM yang berkualitas melalui pendidikan vokasi industri.
“Kami mendukung pengembangan SDM industri yang berkualitas sehingga dapat memberikan inovasi serta memacu kinerja sektor industri nasional,” ungkap Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta dilansir dari siaran pers di laman kemenperin.go.id, Selasa, 23 September 2025.
Pengembangan SDM industri disesuaikan dengan kebutuhan berbagai sektor industri untuk mendukung aktivitas industri menjadi lebih produktif dan berdaya saing, salah satunya yaitu sektor industri pengolahan hasil perkebunan nasional.
“SDM yang berkompeten merupakan kunci dalam menjaga kelancaran rantai pasok industri, terutama pada industri pengolahan hasil perkebunan yang memiliki cakupan proses bisnis yang luas, dari hulu ke hilir,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika selaku Anggota Dewan Pengawas BPDP pada kegiatan kuliah perdana bagi penerima Program Beasiswa BPDP Angkatan IX Tahun Ajaran 2025/2026 Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) yang diselenggarakan di Kebun Percobaan AKPY, Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:R-APBD Lebong 2025 Masih Difinalisasi, Prioritas ke Layanan Publik
BACA JUGA:Tagih Tunggakan Pajak Ranmor di 28 Perusahaan, Pemprov Gandeng Kejati Bengkulu
Putu menjelaskan pembangunan industri perlu ditopang banyak hal seperti ketersediaan bahan baku, teknologi, dan SDM industri yang mampu mengembangkan inovasi.
“Pendidikan vokasi menjadi langkah strategis dalam mencetak tenaga kerja bagi industri kelapa sawit yang berkualitas dan sesuai kebutuhan industri,” kata Putu.
Lebih lanjut, pengembangan industri komoditas perkebunan berkelanjutan turut memerlukan hilirisasi industri, pengembangan teknologi, penerapan industri hijau, dan penguatan SDM.
Hal ini selaras dengan strategi Transformasi Ekonomi 2025-2029 untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, memperluas riset inovatif, dan mendorong produktivitas tenaga kerja.
Langkah tersebut diharapkan dapat mendukung kontribusi industri pengolahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 21,9 persen dengan target pertumbuhan industri sebesar 6,9–7,8 persen.
BACA JUGA:Pemkab Lebong Siapkan Lelang 50 Randis, Target Raup Rp2 Miliar