Empat Kecamatan Belum Terjamah Operasi Ternak

Reporter: Rusman Afrizal |

Editor: Ade Haryanto |

Senin , 10 Nov 2025 - 22:00

AMANKAN: Personel SatpolPP saat mengamankan hewan ternak milik warga. --RUSMANAFRIZAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Dari 15 kecamatan se Kabupaten Kaur, hanya empat kecamatan yang belum terjamah operasi penertiban hewan ternak yang dilakukan Satpol PP.

Yakni Kecamatan Kinal, Kecamatan Lungkang Kule, Muara Sahung dan juga Kecamatan Padang Guci Hilir (Pagulir).

Direncanakan dalam waktu dekat ini empat kecamatan ini akan dimasuki oleh tim gabungan untuk menertibkan ternak-ternak yang dilepas liarkan di tempat-tempat umum.

Seperti jalan raya, perkantoran dan tempat keramaian lainnya.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Satuan (Kasat) PolPP Kabupaten Kaur Budi Sastra Hermawan, SE, MM menyampaikan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Bupati Kaur operasi ini akan terus dilakukan oleh tim gabung Satpol PP Kaur.

Targetnya, tidak ada lagi ternak di Kabupaten Kaur yang dilepasliarkan di tempat umum.

"Operasi terus kita lakukan, sekarang yang belum terjamah itu hanya empat kecamatan lagi dalam waktu dekat ini juga akan dimasuki oleh tim," kata Budi.

Ia mengaku, sampai dengan bulan November sejak dimulainya operasi mereka telah berhasil mengamankan ratusan ternak warga Kaur yang dilepasliarakan di tempat umum khususnya di jalan raya.

Rinciannya 40 ekor sapi, 3 ekor kerbau dan 61 ekor kambing atau domba.

Hewan ternak ini diamankan oleh tim dibeberapa kecamatan se Kabupaten Kaur, paling banyak di wilayah Kaur Selatan.

"Hingga saat ini ratusan ternak sudah kita tangkap, beberapa sudah ditebus oleh pemiliknya," beber Budi.

empat kecamatan belum terjamah operasi ternak                            bintuhan, koranrb.id - dari 15 kecamatan se kabupaten kaur, hanya empat kecamatan yang belum terjamah operasi penertiban hewan ternak yang dilakukan satpol pp.
yakni kecamatan kinal, kecamatan lungkang kule, muara sahung dan juga kecamatan padang guci hilir (pagulir). 
direncanakan dalam waktu dekat ini empat kecamatan ini akan dimasuki oleh tim gabungan untuk menertibkan ternak-ternak yang dilepas liarkan di tempat-tempat umum.
seperti jalan raya, perkantoran dan tempat keramaian lainnya. 
baca juga:22.164 kpm bakal terima bantuan beras dan minyak goreng
pelaksana tugas (plt) kepala satuan (kasat) polpp kabupaten kaur budi sastra hermawan, se, mm menyampaikan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh bupati kaur operasi ini akan terus dilakukan oleh tim gabung satpol pp kaur. 
targetnya, tidak ada lagi ternak di kabupaten kaur yang dilepasliarkan di tempat umum. 
"operasi terus kita lakukan, sekarang yang belum terjamah itu hanya empat kecamatan lagi dalam waktu dekat ini juga akan dimasuki oleh tim," kata budi. 
baca juga:gubernur helmi hasan siapkan renovasi tmp balai buntar, sebagai simbol penghormatan pahlawan bengkulu
ia mengaku, sampai dengan bulan november sejak dimulainya operasi mereka telah berhasil mengamankan ratusan ternak warga kaur yang dilepasliarakan di tempat umum khususnya di jalan raya. 
rinciannya 40 ekor sapi, 3 ekor kerbau dan 61 ekor kambing atau domba. 
hewan ternak ini diamankan oleh tim dibeberapa kecamatan se kabupaten kaur, paling banyak di wilayah kaur selatan. 
"hingga saat ini ratusan ternak sudah kita tangkap, beberapa sudah ditebus oleh pemiliknya," beber budi.   
baca juga:anggaran dipangkas, seleksi pppk tahap ii tertahan
ia mengimbau kepada pemilik ternak agar tidak melepas liarkan ternak. 
karena perlu diketahui, sekarang perda sudah mulai diterapkan. 
apabila kedapatan maka akan di tindak tegas sesuai dengan perda, selain itu perlu diketahui sudah cukup banyak kejadian kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh ternak yang berkeliaran di jalan. 
"tolong pemilik ternak, dikandangkan banyak kecelakaan yang disebabkan oleh ternak liar," imbaunya. 
baca juga:wisata air terjun paliak tak berizin, disparpora akan panggil kades dan camat
sementara itu, untuk menimbulkan efek jera kepada pemilik ternak yang masih melepas liarkan ternak secara sembarangan, pemerintah kabupaten (pemkab) kaur melalui bagian hukum akan melakukan perombakan peraturan daerah (perda) yang baru tentang penertiban hewan ternak. 
namannya adalah perda penertiban dan pemeliharaan ternak tahun 2025, yang hukuman dan dendanya menjadi lebih berat jika dibandingkan dengan perda sebelumnya. 
pada perda baru tersebut, hewan ternak yang ditangkap oleh petugas karena melanggar aturan akan ditahan selama 14 hari.
 setelah 14 hari masa penahanan barulah ternak itu bisa ditebus oleh pemiliknya.
baca juga:tok! oknum asn kepahiang injak ayat suci alquran dipecat
untuk kerbau, kuda, sapi dan sejenisnya dikenakan denda rp2 juta per satu ekor. 
sedangkan kambing domba dan sejenisnya denda yang diberikan rp500 ribu per satu ekor. 
jika hewan tersebut tidak ada yang mengakui sebagai pemilik selama 14 hari, maka akan akan dianggap liar dan akan dianggap sebagai aset pemkab kaur. 
perombakan perda ini dibenarkan oleh kabag hukum setda kaur dasrul imran sh, mereka sudah mengusulkan rancangan perda ini kepada para anggota dewan perwakilan rakyat daerah (dprd) kaur. 
baca juga:sekdes ambil alih pimpin 3 desa di kabupaten kepahiang
kabar baiknya, para anggota dprd pun setuju perda baru ini secepatnya disahkan untuk kemajuan kabupaten kaur. 
"perda ternak akan dirombak, para anggota dprd kaur telah setuju dengan raperda yang kita usulkan," ujar dasrul. 
ia mengungkapkan, sebagai salah satu tahapan pengesahan perda yang baru pemkab kaur dalam waktu dekat ini akan melakukan sosialisasi kepada para camat se kabupaten kaur.
 bahwa akan ada perubahan perda ternak, yang hukuman akan menjadi lebih berat jika dibandingkan dengan perda sebelumnya. 
"targetnya tahun ini perda ternak yang baru akan disahkan, saya rasa prosesnya tidak akan lama sebab para anggota dewan sudah setuju," jelasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu Selasa, 11 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan