Waspada Bencana Longsor, Banjir hingga Ancaman Abrasi

KORANRB.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara menggelar rapat koordinasi antisipasi bencana bersama Kementerian Dalam Negeri dan unsur FKPD, kemarin. 

Pertemuan ini digelar untuk menghadapi potensi bencana akibat perubahan cuaca serta meningkatnya aktivitas masyarakat saat Natal dan tahun baru.

Sekda Bengkulu Utara, Fitriansyah, menyampaikan rapat tersebut membahas potensi bencana di beberapa kecamatan.

Menurutnya, Pemda Bengkulu Utara harus memastikan kesiapsiagaan daerah jika bencana terjadi, termasuk penanganan darurat dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA:Proyek SPAM Putus Kontrak, Inspektorat Belum Terima Surat

BACA JUGA:1.442 Pengendara Terjaring Operasi Zebra Nala 2025 Satlantas Polres Bengkulu Tengah

“Maka kita saat ini melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri bersama FKPD. Meskipun memang kita tidak menginginkan terjadinya bencana, namun saat terjadi bencana kita harus siap dalam melakukan penanganan,” ujarnya.

Ia menjelaskan beberapa wilayah rawan banjir berada di Kecamatan Ketahun, Batik Nau, Air Besi, dan Kota Arga Makmur. Selain itu, potensi tanah longsor terdapat di Kecamatan Napal Putih, Tanjung Agung Palik, dan Air Besi.

“Termasuk juga potensi pohon tumbang dan abrasi yang terjadi di jalan lintas barat yang merupakan akses jalan lintas antarpovinsi di Bengkulu Utara,” terang Fitriansyah.

Rapat koordinasi ini juga menekankan pentingnya kerja sama lintas instansi dalam penanganan bencana. Ia menegaskan prioritas utama adalah memastikan keselamatan masyarakat, baik dari ancaman kerusakan harta benda maupun korban jiwa.

BACA JUGA:1.442 Pengendara Terjaring Operasi Zebra Nala 2025 Satlantas Polres Bengkulu Tengah

BACA JUGA:Kuota Haji Benteng Terdesak, Kota Bengkulu Dominan Berangkat

“Baik itu korban benda masyarakat apalagi korban masyarakat,” tegasnya.

Selain evakuasi dan penyelamatan, pemerintah juga wajib memastikan kebutuhan pokok warga tetap terpenuhi meski akses jalan terganggu.