Rehab SMKN 3 Kota Direncanakan Gunakan DAK, Pemprov Minta Persetujuan

Rehab SMKN 3 Kota Direncanakan Gunakan DAK, Pemprov Minta Persetujuan --BELA/RB

"Untuk perlengkapan, seperti meja -kursi, dan lainnya nanti akan mendapat tambahan dari APBN. Konstruksinya nantinya apakah akan dibangun dari awal atau hanya sekadar renovasi, ini masih diteliti. Tergantung dengan kekuatan beton yang masih ada," jelas Saidirman.

Sementara itu, 33 ruangan yang terbakar tersebut meliputi yaitu 17 Ruangan Belajar, satu Ruang Komuputer, satu ruang Praktek Protkes Jurusan Broadcasting. Selanjutnya, Aula SMKN 3  Kota Bengkulu, satu Ruang BK, satu Mushola, Satu Ruang Guru, Jurusan Broadcasting, satu Ruang Guru, dan Ruang Jurusan Busana. "Semoga ini bisa diakomodir," pungkasnya. 

BACA JUGA:Berkurang Lagi! 307 ASN Pemprov Pensiun Tahun Ini

BACA JUGA:Sudah Dapat PKH Ketahuan Ngemis di Jalan, Terancam Dicoret dari PKM

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Kota Bengkulu Mirsalin, S.E, M.Pd, pembelajaran di SMKN 3 Kota Bengkulu, saat ini masih dilakukan dua sift. 

Yakni shift pagi mulai jam 07.30 WIB sampai 12.15 WIB dan shift siang untuk kelas 11 mulai dari jam 13 WIB sampai jam 17.00 sementara kelas 10 dilakukan secara daring. 

“Pembagian kelas pagi dan siang itu dilakukan karena lokal yang tersedia di Kampus II ini hanya 21 ruang sementara kebutuhan mencapai 50 ruang," terang Mirsalin.

Sebelumnya, khusus kelas X sempat melakukan pembelajaran secara daring. Namun, mulai tanggal 15 Januari 2023, seluruhnya sudah melakukan pembelajaran secara luring di Kampus II SMKN 3 Kota Bengkulu yang ada di Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu.

"Di Kampus II ini pembelajaran cukup kondusif jika dibanding di kampus I sawah lebar, yang masih cukup banyak puing," terangnya.

BACA JUGA:Wow! Untuk Fasilitas Balai Merah Putih, Pemkot Bengkulu Siapkan Rp2 miliar

BACA JUGA:Dinas PUPR Diminta Cek Jembatan Rusak di Taba Penanjung

Sementara, proses kegiatan praktek tetap akan dilaksanakan. Jurusan Tata Boga, tetap akan melaksanakan praktik di sawah lebar. Smentara Tata Busana dilaksanakan di Kampus II tersebut, dengan cara siswa-siswa  membawa mesin sendiri. 

"Untuk penitipan murid ke sekolah lain belum dilaksanakan karena di sekolah terdekat, SMK maupun SMA belum ada ruangan untuk pembelajaran di sana, semua full," tekannya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan