Petani Selagan Raya Berantas Hama Secara Mandiri Gunakan Ini
RAWAT: Petani menyemprotkan pupuk cair untuk mengantisipasi bibit padi diserang hama penyakit. Foto: Firmansyah/RB--
Jika terjadi serangan ngengat pada umur padi kurang dari 30 hari sejak tanam, maka tidak perlu dilakukan aplikasi insektisida.
Yang perlu dilakukan hanyalah pengelolaan air dan pemupukan yang baik agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
“Sampai saat ini edukasi rutin terus kami berikan kepada petani guna menghindari kerugian,” ucapnya.
BACA JUGA:Bukan Hanya PTN, PTS Juga Lirik Jalur Fast Track
Selain itu Hendi mengatakan, petani di Selagan Raya saat ini juga sudah mulai melakukan turun tanam padi untuk Musim Tanam (MT) 1 tahun 2024.
Bibit padi telah disemai petani. Bibit dipilih petani dari berbagai varietas, seperti pandan wangi, ciherang bogor, inpari dan lainnya.
Jika tidak ada halangan kemungkinan awal bulan Maret 2024, seluruh petani di Selagan Raya mulai turun tanam padi.
“Petani sekarang sudah mulai menyemai bibit, bulan depan para petani sudah turun tanam semua,” ujarnya.
Harapan petani tentuanya ketersediaan air dari irigasi mencukupi untuk mengairi seluruh lahan persawahan.
Serta tidak adanya serangan hama, agar hasil panen nantinya bisa maksimal.
“Kami akan selalu mendampingi petani. Dengan harapan tidak ada ledakan hama yang menyerang padi. Sehingga panen kali ini petani bisa mendapatkan hasil lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ucap Hendri.
Sementara itu, Sahad (48) warga Desa Sungai Ipuh Kecamatan Selagan Raya membenarkan dalam penanganan hama pada tanaman petani sudah bisa melaksanakan secara mandiri.
BACA JUGA:Pemilu 2024, 183 ASN Terbukti Langgar Netralitas
Setelah terus dilakukan pembinaan dan praktek penanggulangan oleh pendamping dan penyuluh pertanian.
“Kami sudah bisa melakukan pencegahan, dan penanganan pembrantasan hama secara mandiri,” sampainya.