Kisah Nabi Ya’qub AS Menikahi Dua Saudara Sekandung
Nabi Ya'qub merupakan salah satu nabi dalam Islam yang ikut menyebarkan perintah Allah SWT--
BACA JUGA:Kisah Nabi Idris yang Gemar Belajar dan Membaca Sejak Kecil, Orang Pertama Bisa Baca Tulis
Dalam perjalanan menuju rumah pamannya di Fadan A’raam, Nabi Ya'qub tertidur sejenak untuk melepas lelah.
Dan Nabi Ya'qub ketika itu menerima wahyu dari Allah SWT dalam mimpinya.
Dalam mimpinya diwahyukan bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan Allah mewariskan Baitulmakdis kehidupan yang bahagia dan kerajaan besar untuk Nabi Ya'qub serta keturunannya.
Tujuh tahun telah dilalui oleh Nabi Ya'qub sebagai pekerja peternakan Laban.
BACA JUGA:Kisah Nabi Adam AS dan Wasiatnya Sebelum Meninggal Dunia
Nabi Ya'qub menagih janji, untuk dijadikan sebagai anak menantunya.
Laban pun menawarkan kepada Nabi Ya'akub agar menyunting putrinya yang bernama Layya. Namun Nabi Ya'qub hanya ingin Rahel adik Layya.
Sehingga Nabi Ya'qub menyatakan niatnya untuk menikahi dengan Rahel dan bukan menikahi Layya.
Laban pun mengerti keinginan Nabi Ya'akub, namun keinginan Ya'qub ditolak karena menurutnya kakak itu harus dinikahkan lebih dahulu dari adiknya.
BACA JUGA: Gubernur Rohidin Ajak Warga Bengkulu Dukung Nabila Putri Bintadytama
Laban pun berpikir karena tidak mau mengecewakan hati Ya'qub, lalu memberi pendapat agar menerima Layya sebagai isteri pertama.
Kemudian menikahi Rahel dengan syarat yang sama diberi kepada Nabi Ya'qub.
Tujuh tahun kekemudian, dinikahkanlah Nabi Ya'qub dengan Rahel.
Nabi Ya'qub beristerikan dua wanita bersaudara, Pada saat itu hukum menikahi dua saudara sekandung diperbolehkan dan tidak melanggar adat ataupun hukum agama.