Tertekan Boikot, Industri Mamin Bertahan Tidak Lakukan PHK

MAMIN: Pekerja saat mengecek ketersediaan stok barang makanan dan minuman di salah satu gudang E-Commerce, Marunda, Jakarta. FOTO: Jawa Pos/RB--

Budi mengatakan, tindakan tersebut hanya akan merugikan industri dalam negeri lantaran semua merek asing tersebut diproduksi menggunakan bahan baku lokal. 

BACA JUGA:Awasi Aset Keuangan Digital Termasuk Kripto, OJK Tambah Kriteria Kelayakan Calon Peserta Sandbox

BACA JUGA:Pelaku Industri Otomotif Manfaatkan Momen Lebaran, Optimistis Ada kenaikan Penjualan

"Itu merugikan bangsa kita sendiri. Mau itu merek asing, kalau dibuat di Indonesia itu jadi program pemerintah dan harus kita dukung," tegasnya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menambahkan, aksi itu memiliki dua sisi. 

”Satu sisi ini gerakan moral yang harapannya memaksimalkan atau mengefektifkan tekanan terhadap Israel,” ujarnya. 

Di sisi lain, berdampak terhadap perekonomian Indonesia. ”Kita mesti meminimalkan dampak terhadap ekonomi Indonesia sendiri,” tambahnya.

Faisal menyarankan pemerintah perlu mengantisipasi khusus meskipun, dengan program yang sudah ada. 

”Misalnya terjadi PHK gara-gara penurunan permintaan, sebetulnya pada saat pandemi sudah ada program-program untuk menolong mereka yang terkena PHK. Ini bisa jadi consider kalau dampaknya meluas,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan