2 Abad Traktat London, Jajaki Peluang Investasi di Bengkulu

TRAKTAT: Tepat 2 Abad Traktat London yang akan dilaksanakan tahun ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, akan melakukan penjajakan peluang investasi di Bengkulu. FOTO Dhita Aditya/RB--

Hadirnya Inggris di Traktat London tersebut, dikatakan Dhita merupakan momentum untuk mempererat kerjasama dalam berbagai hal. Seperti halnya dalam investasi dan sebagainya.

"Jadi kita nanti, berbicaranya bukan terkait dengan masa lalu. Kita nanti berbicara terkait dengan masa depan," katanya.

BACA JUGA:Lanjutan Program Baby Tree, Masyarakat Air Tenam Terima Rp144,28 Juta

BACA JUGA: Ramp Check 6 PO Bus di Kota Bengkulu, Ini Hasilnya

Dengan adanya gaungan ini, ia berharapan dapat sampai ke daerah lain dan negara lain.

Sehingga bisa meningkatkan kepercayaan terhadap investor untuk melakukan investasi di Bengkulu.

"Ini bukan terkait dengan penjajahan maupun kolonialis. Ini kita jadikan momen untuk bagaimana kita menjadikan ini sebagai momentum untuk memperkenalkan Bengkulu sebagai wilayah potensial untuk investasi," ucapnya. 

Dengan agenda tersebut, dikatakan Dhita pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bengkulu, sangat mendukung hal tersebut.

Bahkan, pihaknya sudah emndapat lampu hijau usai melakukan audiensi dengan gubernur. 

"Ini untuk promosi investasi. Alhamdulillah, kita mendapat support gubernur," ucapnya.

Bahkan dikatakan Dhita, pada Oktober 2023 lalu, pihaknya bersama dengan PLN, sudah melakukan penawaran dengan berkunjung ke ke UK dan London untuk mengembangkan PGE Hululais. 

Dengan mempromosikan investasi pembangkit listrik di Hululais yakni Geotermal.

"Kebetulan kita kemarin ikut mempromosikan itu, yang juga bekerjasama dengan KBRI Inggris di bulan Oktober tahun lalu," ucapnya.

Pihaknya juga meminta agar para akademisi ikut terlibat dalam melihat poten-potensi kelayakan peluang investasi yang dada di Bengkulu ini. 

"Kalau kita nilai sudah layak, kita minta bantuan akademis untuk membuat studi kelayakannya. Karena kalau kita mempromosikan investasi tanpa adanya studi kelayakan, kita agak susah. Jadi untuk itulah akan digandeng akademis untuk studi kelayakan tersebut," demikian Dhita.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan