Dewan Peringatkan Bupati Pembangunan Pabrik Sawit Picu Pencemaran Lingkungan
PABRIK SAWIT: DPRD Bengkulu Selatan saat rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Barli Halim. FOTO: DOK/RB--
KOTA MANNA, KORANRB.ID - Rencana Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi membangun pabrik kelapa sawit di Bengkulu Selatan mendapat sorotan dari DPRD Bengkulu Selatan.
Dewan khawatir dampak pencemaran lingkungan dari aktivitas pabrik itu nanti.
Bupati Gusnan Mulyadi memang telah mewacanakan pembangunan pabrik kelapa sawit di Bengkulu Selatan. Bahkan rencana tersebut telah disampaikan Bupati saat bertemu langsung dengan Kemenetrian Perindustrian beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Belum Lulus PPPK, 700 Guru Bantu Daerah Tetap Bertugas
Rencana tersebut disoroti Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Barli Halim SE. Menurutnya pabrik kelapa sawit di Bengkulu Selatan sudah cukup, yakni sudah ada pabrik milik PT BSL di Kedurang dan PT SBS di Pino Raya.
Selama ini 2 pabrik kelapa sawit (PKS) penghasil crude palm oil (CPO) tersebut telah berdiri lebih kurang sepuluh tahun.
Namun, keberadaan 2 pabrik itu, manfaatnya bagi pemerintah daerah tidak terlalu signifikan. Sebaliknya, malah memberikan dampak tak sehat bagi lingkungan bagi masyarakat Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Kapal Tongkang Kandas, Pipa Penyaluran BBM Pertamina di Bengkulu Pecah
Tidak ingin menambah penderitaan rakyat, Barli berharap pabrik kelapa sawit di Bengkulu Selatan tidak bertambah apabila memberikan efek negative bagi lingkungan hidup. "Kalau mau menambah kerusakan lingkungan jangan, lebih baik kaji lagi," tegas Barli.
Seharusnya sambung Barli, Bupati melanjutkan program-program yang telah berjalan saja. Sebab kepemimpinan Gusnan Mulyadi dan Rifa’i Tajuddin akan segera berkahir tahun 2024 ini.
"Lebih baik teruskan saja program-program yang sudah jalan, jangan banyak memberikan janji kepada masyarakat," ujar Barli.
Senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Holman SE. Bengkulu Selatan belum terlalu membutuhkan penambahan pabirk kelapa sawit. Sebab pabrik kelapa sawit di Provinsi Bengkulu sudah banyak.
BACA JUGA:9.000 Calon Penerima Bansos di Kota Bengkulu Mengantre Masuk DTKS
Apabila masih nekat menambah pabrik maka dikhawatirkan akan berdampak pada pencemaran lingkungan.