KORANRB.ID - Sedikitnya 50 warga Kabupaten Rejang Lebong setiap harinya berangkat dari Terminal Simpang Nangka, Kecamatan Selupu Rejang.
Ini terlihat dari data yang dirilis Posko Lebaran Dinas Perhubungan Darat BPTD III Bengkulu di Terminal Simpang Nangka.
Berdasarkan data tersebut, puncak arus balik setelah mudik lebaran terjadi sejak tanggal 14 - 17 April 2024.
Dalam 3 hari terakhir sedikitnya ada 250 warga Kabupaten Rejang Lebong yang berangkat dari Terminal Simpang Nangka, dan umumnya keberangkatan tersebut menuju ke Pulau Jawa.
Kapolres Rejang Lebong AKBP. Juda Trisno Tampubolon, S.IK, MH melalui Kasi Humas AKP. Sinar Simanjuntak mengungkapkan, selama arus balik ini pihaknya rutin melakukan pengawasan terhadap sejumlah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang berangkat dari Terminal Simpang Nangka Curup.
BACA JUGA:2025 Tol Bengkulu Lanjut! Bersifat Penugasan Gunakan APBN
Dari hasil pemantauan yang dilakukan diketahui rata-rata penumpang yang berangkat dari Terminal Simpang Nangka kurang lebih 30-50 orang per hari dengan jurusan ke kota-kota di Pulau Jawa.
Selain itu, rata-rata armada bus yang masuk ke Terminal Simpang Nangka sebanyak 11 unit per harinya.
"Selain melakukan pengawasan terhadap pemudik, kita juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para supir dan kernetnya guna memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama arus balik ini," beber Simanjuntak.
Selain itu, sambung Simanjuntak, dalam momen arus balik Lebaran ini, intensitas kendaraan yang melintasi wilayah Rejang Lebong khususnya jalur lintas Curup - Lubuk Linggau masih terbilang ramai, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Ini juga terlihat dari banyaknya masyarakat yang meminta bantuan pengawalan gratis di Polsek jajaran Polres Rejang Lebong.
BACA JUGA:5 Jejak Sejarah Peninggalan Penjajah di Bengkulu
"Arus kendaraan masih ramai walaupun ada sedikin penurunan dibanding hari sebelumnya. Dan kita perkirakan hingga besok masih akan terjadi arus balik dari sejumlah masyarakat yang habis berlibur Lebaran, walaupun intensitasnya berkurang," ungkap Simanjuntak.
Untuk pengawasan jalur lintas, Simanjuntak menegaskan pihaknya masih melakukan patroli rutin di jalur lintas Curup - Lubuk Linggau guna memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat.
Serta mengantisipasi kemungkinan tindak kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pencurian dengan pemberatan (Curat), penyebaran ranjau paku dan tindak pemalakan.