BACA JUGA:Serupa Namun Tak Sama! Ini Perbedaan Mie Ayam dan Mie Pangsit
Dari pernyataan mereka, disimpulkan penyebab utamanya karena draft APBDes belum selesai penyusunannya
“Sudah dikumpulkan dan hasilnya keterlambatan karena draft APBDes belum selesai. Sudah kita instruksikan agar hal tersebut dipercepat sehingga program dari DD dapat dimulai,”ucap Camat Ilir Talo.
Untuk diketahui, saat ini setidaknya sudah ada 86 desa di Kabupaten Seluma yang telah mencairkan dana desa (DD).
Jumlah ini masih cukup minim, bahkan belum mencapai setengah dari total 182 desa yang tersebar di 14 Kecamatan di Kabupaten Seluma.
Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan, Gusti, SE turut membenarkan data ini.
“Sampai saat ini baru ada 87 desa yang mengajukan ADD dan 86 desa yang mengajukan DD,”jelas Gusti.
BACA JUGA:6 Film Terbaru Bioskop Indonesia, Tayang April Hingga Mei Mendatang, Jangan Lewatkan!
Gusti menambahkan bahwa pengajuan ini dapat dikategorikan sangat terlambat, karena idealnya tahapan proses Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2024 ini harus dilakukan pada akhir tahun 2023 lalu.
Sehingga tidak menghambat proses pembangunan dan operasional di desa pada tahun 2024.
Jika sampai April belum ada proses pengajuan pencairan, artinya sejak Januari masih banyak pemerintah desa yang belum bergerak, bahkan kades dan perangkat desa otomatis belum menerima gaji.
“Sudah sangat terlambat, apalagi ini sudah April. Hampir setengah tahun berjalan, seharusnya bisa dikejar sejak akhir tahun 2023,”ungkap Gusti.
Untuk diketahui, total dana desa yang dianggarkan untuk 182 desa di Kabupaten Seluma pada tahun 2024 yakni sekitar Rp 146 miliar, dan ADD dianggarkan sekitar Rp 53 Miliar.
BACA JUGA:Ingin Sukses Budidaya Ikan Lele? Coba Ikuti Tips Berikut Ini
Masing masing desa akan mendapatkan angka yang bervariasi, jika dirata ratakan mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar per desa.
Namun dalam setahun akan dibagi menjadi 3 tahap pencairan.