KEPAHIANG, KORANRB.ID - Satu per satu rumah warga Jalan Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang yang terdampak longsor mulai runtuh.
Hingga, Senin 23 April 2024 terpantau warga terdampak longsor mulai berusaha menyelamatkan harta benda mereka yang tersisa.
Pemilik 5 unit rumah terdampak longsor terpaksa mencari tempat tinggal ke tetangga ataupun sanak kerabat terdekat.
BACA JUGA:Pasca Lebaran, Pengajuan Nikah Meningkat Drastis
Bencana longsor di Jalan Baru ini merupakan bagian dari hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan beberapa titik di Kabupaten Kepahiang mengalami banjir hebat sehari setelah hari Raya Idul Fitri, 12 April 2024 lalu.
Saat pertama kali terjadi, 1 unit rumah warga pada bagian dapurnya sudah lebih dulu ambrol akibat longsor.
Semakin ke sini, imbas dari luapan air dari arah wilayah Pasar Kepahiang dan sekitarnya membuat longsor di Jalan Baru makin menjadi.
Hal ini makin diperparah dengan kondisi saluran drainase yang sudah tak mampu menampung debit air saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
Terkini, bangunan warga kembali runtuh imbas dari longsor susulan.
Karena hal ini pula, warga yang kian cemas mulai mengemas barang-barang mereka mencari tempat yang lebih aman.
Diyakini, apabila tidak dilakukan penanggulangan secara cepat dan tepat. Maka, besar kemungkinan terjadi longsor susulan, bahkan dapat lebih besar dari longsor sebelumnya.
Terkait penanganan, sejauh ini Pemkab Kepahiang dipimpin langsung Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU bersama rombongan telah meninjau langsung ke lokasi, tak lama setelah kejadian.
BACA JUGA:Kasus TPPO Terus Meningkat, Tahun 2023 Ada 2.673 Kasus
Adapun penanggulangan bencana, Plt. Kepala BPBD Kepahiang, Hendra, ST mengakui tak bisa dilakukan dilakukan secara serta merta.
Termasuk melaksanakan penanganan pascabencana secara permanen. Hal ini tak lain lantaran ketersediaan anggaran daerah.