"Komunikasi sudah (dengan bupati,red), Begitu Perindo membuka pendaftaran, kita akan mengambil formulir," tambah Nata.
Begitupun dengan PKB, PKS dan PDIP pembicaraan politik berisi arah dukungan sudah dikantongi.
Hal tersebut belum termasuk adanya potensi tambahan dukungan dari partai-partai lain, yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Kepahiang.
"Untuk yang mau merapat ada, tapi tak bisa saya sebutkan," ujar Nata.
Sementara itu, terkait pemilihan calon wakil bupati yang berbeda dengan mandat dari Golkar dirinya mengakui akan tetap mengikuti apapun mekanisme dari DPP Golkar.
Sebagaimana telah diwartakan sebelumnya, sesuai dengan mandat, Golkar memberikan mandat kepada Zurdi Nata sebagai calon bupati dan Rica Denis sebagai calon wakil bupati.
BACA JUGA:Pilkada Seluma, Bupati Erwin Berpeluang Berpasangan dengan Tokoh Muda Golkar Ini
Mengenai hal ini disampaikan, dari komunikasi politik yang terus berjalan, Nata mengakui banyak faktor yang membuat dirinya akhirnya memutuskan memilih Abdul Hafizh sebagai bakal calon wakil bupati.
Salah satunya adalah, latar belakang Abdul Hafizh sebagai seorang birokrat.
"Saya kan berlatar belakang sebagai pengusaha. Memang sebelumnya sempat menjadi anggota DPRD Kepahiang. Namun untuk urusan birokrsasi, akan lebih baik diserahkan kepada yang memang benar-benar mampu," ujar Nata.
Faktor lainnya tak lain lantaran Abdul Hafizh, juga merupakan putra Kepahiang.
Yang bersangkutan merupakan adik dari politisi Demokrat Kepahiang A. Haris, yang kembali terpilih duduk menjadi anggota DPRD Kabupaten Kepahiang periode 2024-2029.
Saat nantinya pasangan Zurdi Nata - Abdul Hafizh benar-benar ditetapkan pasangan calon oleh KPU, Abdul Hafizh akan mengundurkan diri sebagai ASN.
"Ya, pasti akan pensiun dini. Kita sudah berkomitmen membangun Kabupaten Kepahiang ini," tutup Nata.(**)