BACA JUGA:Benarkah Kutu Busuk Hewan Terkecil Di Dunia?
Dilansir dari canterburymuseum, menyebutkan bahwa nenek moyang elang haast yang berukuran kecil kemungkinan tiba di Selandia Baru dari Australia pada awal zaman es, yaitu kurang dari 2,5 juta tahun pada masa lampau.
BACA JUGA:Bukan Rempah Biasa, Ternyata Bunga Lawang Bisa Usir 3 Hewan Ini dari Rumah
Dengan meningkatnya gletser pada masa itu, membersihkan petak-petak hutan lebat di Selandia Baru dan kemungkinan besar menyediakan habitat terbuka yang sesuai bagi nenek moyang elang haast untuk berevolusi menjadi berukuran besar dengan cepat pada masa lampau.
BACA JUGA:Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Meningkat di Bengkulu, Baru 3 Bulan Tembus 294
5. Punah karena berkurangnya jumlah mangsa, perusakan habitat dan juga diburu manusia
Sejak 500 – 600 tahun yang lalu, burung elang haast raksasa purba ini telah punah.
Pada masa itu, suku Maori telah menduduki Selandia Baru serta telah mulai berburu burung moa.
BACA JUGA: Ribuan Dosis Vaksin Hewan dan HPR Kaur, Rinciannya Berikut Ini
Dikutip dari ABC News, sebelum pendudukan suku Maori, penghuni terbesar Selandia Baru sekitar 750 tahun yang lampau adalah burung moa dan elang haast.
Oleh karena burung moa sebagai mangsa utama dari burung raksasa ini semakin berkurang, maka pada akhirnya menyebabkan burung haast punah.
BACA JUGA:Antisipasi Gigitan Hewan Penular Rabies, Dinkes Mukomuko Lakukan Ini
Selain itu, adanya pembakaran hutan yang merupakan habitat para hewan di hutan di Pulau Selatan dan semak belukar oleh manusia.
Maka hal tersebut dimungkinkan telah menjadi penyebab penurunan jenis mangsa – mangsa yang lainnya.
BACA JUGA:Merinding! 6 Suara Hewan Ini Menandakan Ada Makhluk Gaib di Dekatmu, Kamu Pernah Mendengarnya?
Dimungkinkan juga bahwa elang haast juga telah diburu oleh manusia untik diambil tulangnya, bahkan mungkin beberapa diantaranya telah dibuat sebagai perkakas.