2. Posisi
Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.
3. Anak siap dibonceng
Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng.
Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.
Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.
4. Kontrol Kecepatan
Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan berkendara.
Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental kebelakang/berguncang saat kita membuka gas karena pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor.
BACA JUGA:Jatuh Cinta Bermanfaat Untuk Kesehatan, yang Jomblo Lebih Cendrung Stres
Selain itu, mencegah anak terlempar saat bermanuver/menikung dengan kecepatan tinggi.
Hal ini berpotensi terjadi karena kekuatan pegangan anak ke tubuh pengendara tidak akan sekuat orang dewasa.
Selanjutnya, mencegah terjadinya pengereman yang kuat.
Saat menggunakan kecepatan tinggi, berpotensi untuk melakukan pengereman kuat yang akhirnya memberikan rasa tidak nyaman kepada anak.
5. Atur waktu, rute, dan jarak
Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama.