Studi yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran hewan telah mencoba mengidentifikasi dampak ekologis dari perdagangan hewan liar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penangkapan dan perdagangan hewan yang dapat menyebabkan penurunan jumlah populasi di alam liar dan mengganggu rantai makanan di ekosistem tersebut.
Ini bukan hanya ancaman terhadap alam, tetapi juga berdampak pada keseimbangan ekosistem yang penting bagi kesejahteraan manusia.
Potensi bahaya fisik. Hewan Buas biasanya memiliki insting alamiah untuk berburu dan juga bertahan hidup.
Saat mereka merasa terancam atau terganggu maka hewan Buas tersebut menjadi agresif. Gigitan atau Cakaran dari humas dapat menyebabkan luka serius, infeksi dan juga kematian.
Penelitian dalam jurnal kedokteran hewan mencatat bahwa cedera akibat kontak dengan hewan buas dan liar adalah hal yang relatif umum.
Pemilik yang kurang berpengalaman atau yang tidak memahami perilaku alami hewan ini seringkali berisiko lebih tinggi mengalami cedera.
Dalam beberapa kasus, cedera ini dapat mempengaruhi anggota keluarga, terutama anak-anak yang mungkin tidak menyadari potensi bahaya yang terkait dengan hewan tersebut.
Peraturan hukum yang kompleks.
Memelihara hewan Buas dan liar di rumah juga melibatkan peraturan hukum yang kompleks.
Banyak negara memiliki regulasi ketat terkait pemeliharaan hewan eksotis dan buah untuk melindungi keamanan masyarakat dan kesejahteraan hewan tersebut. Melanggar peraturan ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum serius, termasuk denda dan penahanan hewan.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal jurnal hukum dan kedokteran hewan telah mengungkapkan kompleksitas dan variasi dalam peraturan pemeliharaan hewan buas dan liar di berbagai negara.
Oleh karena itu, pemilik yang berencana memelihara hewan eksotis atau buat harus memahami Dengan baik regulasi yang berlaku di wilayah mereka dan mematuhi aturan tersebut.