Puluhan Pemuda Rejang Lebong Ikuti Pembinaan Mental dan Spritual, Apa Manfaatnya?

Rabu 12 Jun 2024 - 22:31 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Sumarlin

“Pembinaan mental dan spiritual seperti ini menjadi langkah strategis untuk membentuk karakter pemuda yang lebih baik dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tambah Bupati.

Sementara itu, Camat Selupu Rejang, Mailinda, SE, menjelaskan bahwa para peserta Bintal ini sebanyak 50 orang berasal dari karang taruna desa, Risma, dan organisasi lain di 13 desa dan 3 kelurahan.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan potensi pemuda melalui program-program yang bermanfaat, serta kerjasama antara berbagai pihak dalam memberikan edukasi dan pemahaman yang komprehensif kepada generasi muda.

Milinda mengatakan, dengan adanya program seperti ini, diharapkan dapat terbentuk generasi pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual, mampu menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat, dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan daerah serta bangsa. 

BACA JUGA:10 Mata Uang dengan Nilai Terendah di Dunia, Salah Satunya Mata Uang Rupiah

BACA JUGA:Indonesia Komitmen Selesaikan Proses Ratifikasi Sistem Perdagangan Preferensi - OKI

“Melalui kegiatan pembinaan mental dan spiritual ini, pemuda di Selupu Rejang dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar mereka dan masa depan yang lebih baik,” bebernya.

Pada sesi pertama, Ketua TP PKK Kabupaten Rejang Lebong, Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, M.Si membahas pola pembentukan keluarga sehat dan sejahtera.

Ia menjelaskan bahwa TP PKK melalui Pokja I TP PKK desa dan kelurahan telah berupaya merealisasikan program keluarga sejahtera dan ketahanan keluarga, khususnya dalam menciptakan generasi berakhlak serta pemenuhan hak anak dan perempuan.

Dalam penyampaiannya, Hartini lebih menekankan tentang fungsi rumah khususnya bagi anak-anak.

Dimana rumah adalah sekolah pertama bagi anak-anak dengan orang tua sebagai gurunya.

Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik dan bukan contoh kekerasan. 

"Pola asuh yang baik dalam keluarga akan membentengi anak-anak dari perbuatan tercela seperti terlibat dalam bahaya narkoba dan perbuatan melawan hukum lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Arliya Noviana Adam, SH yang merupakan perwakilan dari Kejari Rejang Lebong membahas tentang kekerasan terhadap anak dan perempuan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.

Menurutnya, ada empat bentuk kekerasan dalam rumah tangga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga.

“Memahami mengenai bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga ini penting agar para pemuda dapat melakukan pencagahan sejak dini dalam kehidupan sehari-hari,” kata Arliya.

Kategori :