BACA JUGA: Formasi CASN Pemkab Mukomuko untuk Tamatan SMA Bertambah
Namun, saat ini sudah sedikit lancar, tetap dilakukan buka tutup jalan.
Longsor terjadi dikarenakan retakan tanah di atas bukit lokasi yang sama ditambah lagi akibat curah hujan yang tinggi sehingga menjadikan tanah tersebut menjadi labil dan turun ke jalan mengakibatkan tertutupnya badan jalan.
"Pukul 10.30 WIB Alhamdulillah akses jalan lebong-curup sudah bisa dilalui dengan sistim buka tutup, dan TNI-Polri ikut membantu atur lalin," jelasnya.
Namun demikian ada hal yg menarik di sekitar areal longsor tersebut yg mana ditemukan adanya spanduk yangg bertuliskan :
BACA JUGA:Pemkab Lebong Dapat 1.800 Kuota CASN 2024, Ini Rinciannya
"Lalai tanggap pemerintah rakyat menderita dan sengsara.
Jangan tutup mata seolah rakyat tak berguna pemangku jabatan hanya bisa melihat rakyat sengsara seolah tidak ada rasa iba,"
Spanduk tersebut di pasang terbentang diikat dengan tali ke pohon sekitar lokasi longsor.
Belum diketahui, siapa yang memasang sepanduk tersebut.
BACA JUGA:Usulkan 2.554 Formasi, Seleksi CASN Pemkab Seluma Digelar September
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dapil Lebong, Gustiadi S.sos mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk mencarikan solusi, jalan provinsi, yang berada di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang yang terus saja mengalami longsor.
Jika akses jalan itu, tidak segera dicarika solusi yang tepat, di khawatir Kabupaten Lebong akan terisolir dari Kabupaten luar.
Karena, untuk masuk ke Kabupaten Lebong, hanya ada dua akses jalan yang bisa dilalui.
Pertama, melalui akses Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lebong-Rejang Lebong.
BACA JUGA:7 Hal yang Menjadikan Profesi Wartawan Itu Mengasyikkan