Bell dan para investornya mendirikan Bell Telephone Company pada tahun 1877, yang kemudian menjadi AT&T (American Telephone and Telegraph Company).
Perusahaan ini mulai memproduksi dan menjual telepon secara komersial, menjadikan telepon sebagai alat komunikasi yang populer.
Kemudian sistem telepon mulai berkembang di berbagai kota besar di Amerika Serikat dan Eropa.
Pada masa ini, operator manual digunakan untuk menghubungkan panggilan antar pengguna.
Pengguna harus menghubungi operator dan meminta mereka untuk menyambungkan panggilan ke nomor yang diinginkan.
Melompat ke tahun 1891, Almon Strowger, seorang pengusaha pemakaman, menciptakan sistem pemutaran otomatis untuk menghubungkan panggilan telepon, mengurangi kebutuhan akan operator manual.
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk langsung memutar nomor tujuan tanpa bantuan operator.
Seiring berjalannya waktu, telepon mengalami banyak inovasi dan perbaikan yang semakin memudahkan dan memperluas penggunaannya:
Pada awal abad ke-20, telepon dengan dial putar mulai digunakan secara luas.
Pengguna bisa memutar nomor yang diinginkan dengan memutar roda yang terhubung ke nomor-nomor.
Pada 1960-an, telepon dengan tombol tekan mulai menggantikan telepon putar.
Teknologi ini lebih cepat dan mudah digunakan dibandingkan sistem putar. Pada 1970-an dan 1980-an, teknologi telepon seluler mulai berkembang.
Motorola merilis telepon seluler komersial pertama pada 1983. Telepon seluler ini memungkinkan komunikasi nirkabel yang menghubungkan pengguna di mana saja.
Pada awal abad ke-21, telepon pintar (smartphone) mulai mendominasi pasar.
Telepon pintar tidak hanya memungkinkan panggilan suara, tetapi juga mengakses internet, mengirim pesan teks, email, dan berbagai fungsi lainnya seperti kamera, GPS, dan aplikasi.
Perkembangan teknologi telekomunikasi tidak berhenti dengan penemuan telepon pintar.