Terlebih otak orang – orang yang kecanduan game akan selalu berfikir tentang game setiap saat dan mengurangi fokus pada apa yang dihadapi dan dilakukan.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Kembali Turun
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Mengancam, PDAM Siapkan 2 Truk Tanki Air
3. Boros
Game online tentu saja membutuhkan koneksi internet atau kuota. Ketika game online ini menjadi suatu kebutuhan atau bahkan siklus setiap harinya, maka seseorang harus mengeluarkan uang untuk membeli kuota dan bermain game online.
Hal ini diperparah apabila orang tersebut belum berpenghasilan atau bergantung kepada orang tuanya. Oleh karenanya sebagai seorang pelajar harus bijak dalam memanfaatkan game online sebagai media refreshing.
4. Otak Depan Tidak Berkembang
Terdapat penelitian yang dilakukan Ryuta menjelaskan bahwa kinerja otak anak yang sering bermain game memiliki kecenderungan otak depan tidak berkembang.
Disisi lain anak yang lebih banyak belajar aritmatika akan lebih berkembang otak depannya. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa sebagian besar anak yang sering bermain game akan malas berfikir dan cenderung susah untuk fokus pada pelajaran.
Hal ini berdampak besar pada penurunan konsentrasi belajar yang berimbas pada prestasi akademik siswa.
BACA JUGA:Kembangkan Potensi Daerah, Pemkab Kepahiang Gandeng Itera
5. Insomnia
Terlalu banyak menatap layar komputer maupun handphone akan menyebabkan kurangnya produksi hormon melatonin yang sebenarnya sangat baik bagi kesehatan.
Akibat yang ditimbulkan adalah insomnia bagi para gamer yang berakibat pada akademik siswa dimana mereka mengalami kesulitan fokus karena kurang tidur ketika sekolah di pagi hari.
6. Terpapar Radiasi, Kerusakan Mata dan Gangguan Pendengaran
Memainkan game online pada jangka panjang selama berjam – jam atau setiap hari akan menimbulkan efek pada kesehatan yaitu radiasi handphone maupun laptop dan kerusakan mata.