Selain peningkatan infrastruktur perkebunan, ia juga meminta pemerintah harus memiliki program unggulan bagi perkebunan berkelanjutan.
Sehingga program yang diberikan bukan hanya peremajaan atau penanaman ulang, namun program dalam rangka peningkatan kualitas hasil perkebunan masyarakat.
“Sehingga tidak hanya program penanaman ulang, namun ada program berkelanjutan seperti pupuk subsidi ataupun program lainnya yang bisa dirasakan oleh masyarakat di Bengkulu Utara,” ucapnya.
Sementara itu Sektor Pertanian di Bengkulu Utara ditegaskannya membutuhkan lebih besar lagi sentuhan pemerintah.
Sehingga target pemerintah daerah dalam program ketahanan pangan daerah bisa benar-benar terwujud dengan cepat.
Saat ini masih ada beberapa kendala pengembangan pertanian di Bengkulu Utara.
BACA JUGA: Terjaring OTT dan Ditahan, Sekcam Air Besi Bebas Tapi Kades Tolak Cabut Laporan Oknum LSM
BACA JUGA:Dana Replanting Naik Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Diantaranya terkait buruknya infrastruktur pertanian terutama saluran irigasi induk pertanian.
Sehingga pemerintah diminta menjalin komunikasi dengan Pemda Provinsi hingga ke Kementerian yang juga memiliki tanggung jawab pembangunan kawasan irigasi bisa melakukan perbaikan.
Sehingga apa yang dicita-citakan pemerintah dalam mendorong peningkatan jumlah produksi gabah kering giling dan beras meningkat.
“Dua sektor ini sangat penting dan pengaruhnya sangat besar dalam pembangunan daerah,” terangnya.
Ditambahkannya, dengan meningkatkan kualitas infrastruktur pertanian dan perkebunan maka akan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.
Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat juga akan mendorong peningkatan ekonomi daerah dan mendorong peningkatan pendapatan per kapita daerah.
“Maka kerja fokus tersebut harus terus ditunjukan oleh pemerintah sehingga apa yang menjadi potensi daerah bisa digerakkan semaksimal mungkin untuk mendorong ekonomi daerah dan mensejahterakan masyarakat,” pungkas Yos.