Puncaknya, beberapa hari terakhir di mana Su sempat mengancam warga. "Kalau selama ini kan terus rawat jalan dengan mengambil obat di Puskesmas.
BACA JUGA:Divonis Berbeda, Ini Hal Memberatkan Terdakwa Pungli KIR Jembatan Timbang BPTD Bengkulu
Tapi kan tak ada yang bisa menjamin, obat yang diambil terus dikonsumsi. Dugaan kita, obat tersebut tak rutin dikonsumsi hingga berpengaruh kepada sikap Su ini," ujar Fajri.
Di sini lah lanjutnya, sangat diperlukan perhatian serius dari pihak keluarga. Salah satunya, ikut aktif memonitor ODGJ terus menjalankan pengobatan secara rutin.
Ikut mengontrol kapan waktunya ODGJ yang bersangkutan minum obat.
"Kalau perlu ikut melihat, jangan obatnya diserahkan begitu saja. Kan kita tak tahu, apa memang obatnya diminum atau tidak," tambah Fajri.
Dijelaskan, proses evakuasi terhadap ODGJ Su dilakukan setelah menerima laporan warga, petugas Dinsos dibantu aparat kepolisian Polsek Ujan Mas sempat kesulitan melakukan evakuasi.
Apalagi setelah mengetahui kedatangan petugas, yang bersangkutan kabur.
"Su ini benar-benar bisa kita amankan sekitar pukul 11.00 WIB. Ya, sulit saat akan kita evakuasi. Ya, namanya ODGJ kan tenaga mereka kan pastinya lebih kuat," tambah Fajri.
Proses selanjutnya, Su akan menjalani rehabilitasi di RSJKO hingga nantinya yang bersangkutan benar-benar dinyatakan layak oleh petugas medis di sana untuk dikembalikan ke keluarga.
BACA JUGA:8 Perusahaan Didorong Salurkan CSR untuk Iuran BPJS Kesehatan Masyarakat Seluma
BACA JUGA:Optimis Realisasi Investasi Bengkulu 2024 Capai Target, Triwulan II Sudah Capai Rp2,9 Triliun
"Kita terus beri pengertian kepada keluarga, dengan dirawat di RSJKO diharapkan akan semakin mempercepat proses pemulihan. Akan lebih berbahaya jika kondisi jiwa yang bersangkutan belum stabil, malah dibiarkan berkeliaran," demikian Fajri.