Mineral ini membantu dalam proses pengaturan tekanan darah dengan cara melemaskan otot-otot di dinding pembuluh darah, sehingga memungkinkan pembuluh darah melebar dan aliran darah menjadi lebih lancar.
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit dan kaku, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
BACA JUGA:Tidak Ikut Cuti Massal, Ini Cara Hakim di PN Bengkulu Tuntut Kesejahteraan
Orang yang mengalami kekurangan magnesium seringkali tidak menyadari bahwa gejala seperti kelelahan, kram otot, atau bahkan jantung berdebar bisa menjadi tanda dari kurangnya mineral ini dalam tubuh.
3. Kurang asupan kalsium
Kalsium tidak hanya penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan tekanan darah.
Kalsium membantu otot-otot di pembuluh darah untuk berkontraksi dan rileks secara normal.
Jika kalsium dalam tubuh terlalu sedikit, kontraksi pembuluh darah bisa menjadi lebih kuat, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
4. Kurang asupan serat
Serat makanan adalah komponen penting dalam diet sehat yang membantu menjaga berat badan ideal, mengatur gula darah, dan juga menjaga tekanan darah tetap terkendali.
Serat bekerja dengan cara memperlambat penyerapan gula dalam darah, yang dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dan tekanan darah.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, ini 12 Manfaat Meminum Air Rebusan Serai
Kekurangan serat dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar pembuluh darah, yang bisa mempersempit aliran darah dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Serat juga membantu mengontrol kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko lain dari hipertensi. Diet rendah serat biasanya diakibatkan oleh konsumsi berlebih makanan olahan dan kurangnya asupan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
5. Kurang asupan vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk membantu tubuh menyerap kalsium dengan baik, sehingga berpengaruh pada kesehatan pembuluh darah dan jantung.