Seri Tulisan Hari Pahlawan 2024, PANGERAN ALI, DARI CAMAT PERANG SAMPAI BON PERANG

Sabtu 09 Nov 2024 - 22:57 WIB
Reporter : Agustam Rachman
Editor : Ade Haryanto

BACA JUGA: Pemkab Mukomuko Berencana Unsul Pembangunan LPKB di Tahun 2025

Kembali ke sosok Terusin, dialah yang memamerkan kesaktiannya dengan permainan lesung melayang diudara tanpa tali ketika pesta pernikahan Pangeran Ali dengan Siti Walimah. 

Setelah suasana rapat kembali tenang, tibalah gilirannya Pangeran Ali memberikan pendapatnya. 

"Kita bukan mau perang fisik, sebab marga suku IX Muara Aman adalah saudara kita sebangsa setanah air, apalagi masyarakat di Marga Ketahun khususnya Napal Putih sebagian asal usulnya berasal dari suku Rejang Marga Bermani yang berada di belakang Bukit Daun Curup.

Kita ingin menyelesaikan masalah ini dengan strategi dan taktik serta dengan hati dan kepala dingin", ujar Pangeran Ali.

BACA JUGA:2 Pj Sekda Lebong Dibatalkan Kemendagri, Plt Bupati Diminta Usulkan Tiga Nama Baru

Pendapat Pangeran Ali diperkuat oleh Maluha seorang cerdik pandai dari Muara Santan.

Setelah itu tak ada lagi perdebatan, semuanya patuh pada Pangeran Ali, hanya terlihat Terusin di sudut ruangan yang sesekali mengelus-elus gagang keris dipinggangnya. 

Rapat hari itu menghasilkan keputusan pembentukan tim yang langsung diketuai oleh Pangeran Ali untuk menghadapi gugatan Marga Suku IX.  

Seminggu kemudian tibalah kedatangan rombongan Pangeran Zainul Abidin didampingi  Controleur Rejang yang bermarkas di Kepahiang sementara Marga Ketahun didampingi Controleur Lais. 

BACA JUGA:Mendes PDT Prioritaskan Kemajuan Desa di Bengkulu

Atas perintah Pangeran Ali, masyarakat Napal Putih diminta menjamu rombongan tamu dan menyiapkan tempat menginap. Sulit dipercaya memang, bagaimana mungkin menjamu makan- minum untuk lawan berperkara. 

Disitulah salah satu letak kelebihan Pangeran Ali dengan strateginya, apalagi rombongan Marga Suku IX tidak membawa bekal makanan, dia ingin menunjukkan persaudaraan walaupun disisi lain aset Marga Ketahun berupa tambang emas sedang terancam hilang.

Esoknya kedua-belah fihak berangkat menuju lokasi sengketa, seminggu sebelumnya Pangeran Ali sudah memerintahkan tim untuk mendirikan pondok darurat sebagai tempat menginap dilokasi-lokasi sengketa karena akan dilakukan spot check (pemeriksaan setempat) mengingat pemeriksaan lokasi itu diperkirakan tidak kurang akan menghabiskan waktu sekitar 3 hari. 

BACA JUGA:182 Pemilih Bengkulu Utara Pindah Tempat Memilih

Seluruh kebutuhan makan minum termasuk untuk rombongan  Marga Suku IX dan Controleur Rejang dari Kepahiang ditanggung oleh tim Pangeran Ali.

Kategori :