BINTUHAN, KORANRB.ID - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kaur, hingga bulan Desember 2024 mencatat ada sebanyak 8 kasus kebakaran.
Empat diantara kasus kebakaran tersebut adalah kebakaran bangunan yang semuannya diakibatkan oleh korsleting listrik.
Sedangkan sisanya adalah kebakaran lahan akibat pembukaan lahan oleh masyarakat.
Melihat kasus kebakaran yang 80 persen diantaranya diakibatkan oleh korsleting arus listrik Dinas Damkar kemarin, 3 Desember 2024 menggelar kegiatan sosialisasi antisipasi kebakaran yang menghadirkan narasumber pihak ULP PLN Bintuhan.
BACA JUGA:Seleksi Kompetensi Calon PPPK Kaur Digelar 11 Desember, Ini Lokasinya
Dihadiri oleh seluruh perwakilan desa se Kabupaten Kaur.
Kepala Dinas Damkar Kaur Arsal Adelin, M.Pd usai kegiatan mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus kebakaran di Kabupaten Kaur.
Yang menjadi poin penting dalam pembahasan tersebut adalah masyarakat Kaur harus benar-benar memperhatikan Instalasi listrik yang sudah tua menggantinya dengan yang baru sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Kegiatan ini tujuan utamanya, untuk mengajak masyarakat Kaur agar memperhatikan Instalasi listrik mereka.
BACA JUGA:Anggaran Pembebasan Lahan di Dinas Perkim Kena Pangkas, Kedepankan Skala Prioritas
Karena rata-rata kasus kebakaran diakibatkan oleh korsleting arus listrik," kata Arsal.
Pencegahan adalah solusi terbaik terkait dengan permasalahan di Kabupaten Kaur saat ini, pasalnya apabila sudah terjadi kebakaran jarang sekali itu bisa ditangani.
Karena faktor armada Damkar yang sangat minim, sementara untuk pengadaan sangat sulit dilakukan sebab anggaran yang begitu terbatas.
"Langkah terbaik yang bisa diambil saat ini hanya pencegahan, untuk penanganan memang kita Damkar sangat-sangat belum maksimal armada kita begitu terbatas," ujar Arsal.
BACA JUGA: Jadi Tahanan Jaksa, Tsk Pembunuh Anggota Polres Seluma Segera Diadili