Di sisi lain, TNI telah menyatakan kesiapan membantu Polri dalam pengamanan Nataru. Secara keseluruhan, ada lebih dari 22 ribu personel yang disiapkan TNI untuk membantu aparat kepolisian. Para personel itu akan disebar ke berbagai titik. Termasuk titik-titik yang rawan kecelakaan. TNI juga sudah mengambil langkah menyikapi naiknya angka kasus baru Covid-19 di Indonesia. Pusat Kesehatan (Puskes) TNI telah mengeluarkan surat telegram untuk menekan risiko persebaran Covid-19.
Surat telegram tersebut tidak hanya diteruskan kepada jajaran di Mabes TNI. Melainkan turut ditembuskan kepada seluruh angkatan. Baik AD, AL, maupun AU. Kepala Dinas Penerangan TNI-AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima dan menindaklanjuti surat telegram tersebut. ”Tentunya TNI AD meneruskan, mengeluarkan surat telegram ke satuan-satuan dan menyosialisasikan perintah penerapan kembali protokol kesehatan ke seluruh satuan, jajaran, dan prajurit TNI-AD,” terang dia.
BACA JUGA:Jelang Nataru 30 Motor Knalpot Brong Dikandangkan
Di sisi lain, pelaku usaha di sektor tur dan travel mengatakan bahwa permintaan tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. ”Permintaan sudah sangat meningkat, bahkan sebelum liburan Nataru juga mulai ramai yang berlibur. Tahun ini banyak yang nyolong start,” ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno.
Dia menambahkan, untuk destinasi domestik, sebagian besar pergerakan wisatawan mengarah ke 4 tujuan favorit. Yakni Bali, Jogja, Labuan Bajo, dan Bandung. ”Sementara ada juga yang memilih untuk berlibur ke luar negeri dengan tujuan favorit China, Jepang, Korea, Eropa, dan Vietnam,” tambah Pauline.
BACA JUGA:Waspadai Inflasi Jelang Nataru, Harga Cabai Melonjak Tajam
Menurut Pauline, para pelaku usaha tur dan travel sudah aktif menawarkan promosi-promosi sejak Agustus. ”Kami menggelar pameran untuk promosi dan menjual paket-paket tur. Untuk pelaku di daerah kami juga persiapkan training SDM agar siap menyambut wisatawan dengan baik,” terang Pauline.
Pihak pengusaha berharap mobilitas tahun ini yang ditengarai lebih tinggi dari tahun sebelumnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Terutama pada keamanan dan kenyamanan wisatawan. ”Seperti kita ketahui bersama, di Indonesia problemnya selalu safety dan security. Pemerintah juga harus mengawal ini agar tidak terjadi kelalaian oleh pihak mana pun yang menyebabkan kecelakaan atau malafungsi,” tegas Pauline. (tim)