Dia ingin kekuatan kebudayaan dan ekonomi Indonesia ikut mewarnai kancah internasional. ”Kami ingin film, seniman, kuliner, diplomat, diaspora menjadi fenomena dunia dan hadir mewarnai kancah internasional,” terangnya.
Dengan cara itu, Indonesia akan bisa menjadi tuan rumah dan tamu yang memesona. ”Dan, presiden harus menjadi panglima diplomasi. Tidak hanya hadir, tapi hadir mewarnai dan serius memperjuangkan Indonesia,” tuturnya.
BACA JUGA:Evaluasi Debat, KPU Pastikan Format Tetap
Anies juga menyinggung serangan cyber. Menurut dia, terdapat lebih dari 800 juta serangan cyber. Perdagangan manusia dan narkoba juga menyerbu Indonesia. Selain itu, marak pencurian ikan dan pasir. Itulah bukti bahwa Indonesia kebobolan. Bahkan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjadi korban serangan hacker.
Dia mengungkapkan, anggaran Rp 700 triliun Kemenhan justru tidak dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan itu. Anggaran malah digunakan untuk membeli alutsista bekas. Padahal, di saat bersamaan, separo prajurit TNI belum memiliki rumah dinas. ”Sementara, ada menteri yang mempunyai 340 ribu hektare tanah,” ungkapnya.
BACA JUGA:KPU Tidak Akan Ubah Format Debat, Gagasan Tiga Capres Dinilai Belum Konkrit
Dia juga menyoroti proyek food estate singkong. Menurut dia, proyek itu menguntungkan kroni, merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan. Dia menegaskan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang menjunjung tinggi etika.
Setelah Anies, giliran Prabowo yang menyampaikan paparan. Dia menjelaskan, pertahanan, keamanan, globalisasi, dan geopolitik merupakan tema yang sangat penting. Menurut dia, fungsi negara adalah melindungi rakyat atau fungsi pertahanan. Untuk menjadi negara makmur, sejahtera, rakyat hidup layak, Indonesia harus menjaga dan mengelola kekayaan Indonesia.
Soal politik luar negeri, pihaknya akan menjalankan politik tetangga baik sehingga harus mempunyai pertahanan yang kuat. Dia yakin, dengan pertahanan yang kuat, Indonesia akan dihormati. ”Tanpa kekuatan militer, kita akan dijajah. Kita harus kuat,” tegasnya.
Segmen berikutnya adalah tanya jawab. Moderator membacakan pertanyaan yang sudah disusun para panelis. Pertanyaan pertama ditujukan kepada Anies. Dia ditanya tentang upaya mendapatkan akses teknologi guna memperkuat pertahanan Indonesia.
BACA JUGA:KPU Umumkan Daftar 11 Panelis Debat Capres - Cawapres, Ini Tema dan Jadwalnya
Sebelum menjawab, Anies mengklarifikasi data soal kepemilikan lahan. Menurut dia, luas lahan yang dimiliki menteri itu bukan 340 hektare, melainkan 340 ribu hektare. ”Kalau 340 hektare itu angkanya terlalu kecil,” katanya.
Prabowo langsung menyela dan membantah data tersebut. ”Itu pun salah, itu pun salah. Mas Anies, jangan sampaikan data yang salah,” ujar Prabowo.
Moderator meminta Prabowo tidak menanggapi dulu dan memberikan waktu bagi Anies untuk menjawab pertanyaan dari moderator.
BACA JUGA:Debat Pilpres Perdana 120 Menit Dibagi Enam Segmen
Anies melanjutkan jawaban mengenai pertahanan Indonesia. Menurut dia, saat ini Indonesia menghadapi ancaman nontradisional. Banyak handphone dan komputer yang menjadi sasaran hacker. Karena itu, perlu dibangun struktur pertahanan siber yang serius. Tidak cukup hanya memberikan tugas kepada sekelompok orang.