BENGKULU, KORANRB.ID - Harga tomat di pasar kini mengalami kenaikan yang signifikan, dari sekitar Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 28.000 per kilogram.
Lonjakan harga ini mengejutkan banyak pihak, terutama para pembeli dan pedagang di Pasar Panorama, Bengkulu. Kenaikan ini menimbulkan tantangan baru dalam menjaga stabilitas harga.
Penyebab kenaikan harga tomat ini ternyata berasal dari kondisi cuaca yang tidak mendukung. Petani tomat di berbagai daerah, termasuk di Curup, Bengkulu, menghadapi kesulitan dalam membudidayakan tomat. Lantaran hujan yang terus menerus terjadi belakangan ini. Selain itu fluktuasi suhu yang merugikan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Leni (38), Pedagang sayur di Pasar Panorama, merasakan dampak langsung dari kenaikan harga tomat ini. Saat ini sepi pembeli, jumlah yang dibelipun berkurang.
BACA JUGA:Bisa Hasilkan Rp 45 Ribu/Hari dari Sampah
"Harga tomat melonjak secara tiba-tiba, membuat kami, para pedagang, menghadapi kesulitan dalam menjaga stabilitas harga jual,” keluhnya.
Harga beli tomat dari petani ikut naik, dan biaya transportasi juga meningkat. Mengakibatkan pembeli banyak berkurang.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk tidak memberatkan konsumen, namun kondisinya memang sulit," ujarnya.
Tidak hanya itu, terdapat kendala dalam distribusi tomat dari petani ke pasar akibat jalan lintas Liku Sembilan yang mengalami longsor. Hal ini memperparah ketersediaan tomat di pasar dan menambah biaya logistik.
Dampaknya pun dirasakan oleh konsumen. Ibu Amanah (48), seorang ibu rumah tangga di Jalan Timur Indah, Bengkulu, menyampaikan dampak langsung kenaikan harga tomat ini pada anggaran belanja harian keluarganya.
BACA JUGA:650 Sambungan Air Bersih Gratis
"Kenaikan harga tomat langsung mempengaruhi rencana belanja harian kami di Jalan Timur Indah, Bengkulu. Kami harus lebih berhati-hati dalam menyusun menu dan berbelanja kebutuhan dapur."
Leni berharap, situasi segera membaik, dan harga tomat dapat kembali stabil. Kami ingin tetap melayani masyarakat dengan harga yang wajar dan terjangkau, tanpa harus memberatkan konsumen.
"Dengan harapan ini, pedagang dan konsumen berharap dapat mengatasi dampak negatif kenaikan harga tomat ini,” harapnya.
Bukan hanya harga tomat, beberapa produk pertanian lainnya juga ikut naik. Seperti bawang merah juga saat ini mahal. Dari sebelumnya Rp20 ribu perkilogram sekarang tetap diangka Rp30 ribu perkilogram. Cabai rawit hijau harga seblumnya Rp30 ribu per kilogram kini naik Rp50 ribu perkilogram.