BENGKULU, KORANRB.ID - Setiap tahunnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rejang Lebong melakukan penambahan jumlah dokter.
Termasuk dokter spesialis dan umum, untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pasien yang datang untuk berobat di fasilitas kesehatan tersebut.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, S.KM, bahwa bahwa pada Oktober 2023 lalu, RSUD Rejang Lebong telah berhasil mencapai akreditasi paripurna.
Selanjutnya, RSUD tersebut memiliki target untuk menjadi rumah sakit rujukan regional di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Perolehan Suara Caleg Golkar di Dapil IV DPRD Provinsi Bengkulu Bersaing Ketat
BACA JUGA:Gelar Rapat Evaluasi, Pemkab Rejang Lebong Tambah Penyertaan Modal Bank Bengkulu, Segini Jumlahnya
Salah satu faktor penunjang RSUD Rejang Lebong menjadi RSUD rujukan adalah tersedianya tenaga dokter yang mumpuni di bidang masing-masing.
Pasalnya ketersediaan tenaga dokter yang berkualitas, diharapkan akan berdampak pada kepercayaan dari masyarakat untuk bisa mengakses pelayanan kesehatan di RSUD tersebut.
"Saat ini jumlah dokter di RSUD Rejang Lebong merupakan yang terbanyak kedua setelah RS M Yunus Bengkulu.
Oleh karena itu, kekurangan tenaga dokter bukanlah masalah yang kami hadapi, karena setiap tahun kami selalu melakukan penambahan jumlah dokter,” terang Dhendi.
BACA JUGA:Putri Bupati Ungguli Suara Ketua DPRD Rejang Lebong
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Hentikan Penarikan Seluruh Retribusi
Ia menjelaskan, penambahan tenaga dokter di RSUD Rejang Lebong bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mengembangkan rumah sakit tersebut menjadi pusat rujukan regional.
Saat ini, RSUD Rejang Lebong memiliki total 47 dokter, di antaranya 20 merupakan dokter spesialis.
“Sementara 27 dokter lainnya terdiri dari 16 dokter umum, lima dokter spesialis yang bertugas sebagai honorer, tiga dokter umum yang juga honorer, dan tiga dokter umum regular,” bebernya.