Apalagi pihaknya sebelumnya telah menerima paparan dari pemerintah pusat terkait penataan kawasan yang ada dan beberapa paket juga sudah lelang.
"Kalau lelang yang sudah dilakukan itu lelang perencanaan untuk DED-nya atau Detail Engineering Design," kata Tejo.
BACA JUGA: Catat! Pendaftaran Calon Paskibraka Kota Bengkulu Dimulai, Baca Persyaratannya
Detail Engineering Design (DED) atau Rancang Bangun adalah dokumen desain teknis bangunan yang terdiri dari gambar teknis, spesifikasi teknis dan spesifikasi umum, volume serta biaya pekerjaan.
Jika lelang ini sudah dilakukan, Tejo menyebut nantinya akan mempermudah melihat proses lanjutan penataan danau dendam.
"Kita menunggu hasilnya dulu (lelang perencanaan), sekaligus kami meminta ke kementerian agar segera dilakukan lelang fisiknya," ujar Tejo.
Lebih lanjut, penataan danau dendam merupakan salah satu program strategis dan ditargetkan dapat tuntas tahun ini bersama dengan program-program strategis lainnya.
"Seluruhnya ditargetkan selesai semua di bulan 9 dan rencananya akan diresmikan semuanya sekaligus oleh pak presiden Jokowi, jadi semua pihak mempercepat program-program strategis yang ada di Bengkulu," tutup Tejo.
Sebelumnya, Pemprov Bengkulu sudah menyelesaikan pembangunan Jembatan Elevated atau jembatan layang di wilayah DDTS.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp87,95 miliar dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bengkulu tersebut, pengerjaannya lebih cepat 30 hari dari waktu yang sudah ditentukan.
Semula, ditargetkan 300 hari tetapi ternyata selesai dalam waktu 270 hari. Secara total panjang yang dikerjakan yakni 2 kilometer.
Untuk proses selanjutnya yakni penataan kawasan wisata, akan diserahkan dengan Kementerian PUPR.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, Rabu 20 Desember 2023 sudah melakukan peresmian jembatan elevated Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) yang ada di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.
Setelah dilakukan peresmian tersebut, jembatan sepanjang 450 meter tersebut sudah dibuka dan boleh dilewati oleh umum.
Gubernur Rohidin dalam amanatnya menyampaikan, jembatan elevated tersebut dimulai dengan pembebasan lahan pada tahun 2022. Di lanjutkan di tahun 2023 ini, yang mulai dilakukan pembangunannya.