KORANRB.ID - Ada suara dari para saksi meminta hitung ulang dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum 2024 tingkat kabupaten di Sekretariat KPU Kabupaten Kepahiang hari kedua, Selasa 27 Februari 2024.
Terpantau, pleno rekapitulasi berlangsung lebih panas lantaran banjir protes dari para saksi yang hadir di tengah rapat terbuka.
Hingga berita ini naik cetak, proses pleno rekapitulasi masih berlangsung hingga tadi malam.
Di dalam pleno, salah satu saksi menyoroti banyaknya perbaikan yang terjadi saat proses penghitungan di Kecamatan Kepahiang.
BACA JUGA:Pleno Hari Kedua Berjalan Panas, Segel D Hasil Pleno Kecamatan Pagar Jati Rusak
BACA JUGA:Nurmansyah Samid Klaim Unggul 9 Suara, Hadiar Saito Tunggu Pleno Tingkat Kabupaten
"Kami para saksi ini sangat tinggi maklumnya. Mungkin tingkat keletihan yang terjadi. Tapi ini harus jadi catatan," protes salah satu saksi.
Saksi Demokrat misalnya, mempertanyakan hasil suara di TPS 11 Tebat Monok, yang dianggap berbeda dengan data yang dimiliki.
Saksi PKS, juga meminta perbandingan data pada penghitungan suara di TPS 14 Pasar Ujung untuk pemilihan DPRD kabupaten.
Menjawab adanya suara keinginan hitung ulang dari para saksi, KPU Kepahiang tak bergeming.
BACA JUGA:Diskors 2 Jam, Pleno Hasil Pemilu di Kepahiang Lanjut Sampai Malam, Ada Perubahan
BACA JUGA:Jelang Pleno Kabupaten, Ini Persiapan yang Digelar Polres Seluma
Menurut Ketua KPU Kepahiang Ikrok, proses hitung ulang bisa dilakukan dengan dasar yang kuat.
Diantaranya adalah dalam pengisian, ada angka yang ditampikan terlihat samar. Hingga terjadinya kerusuhan, hingga rekap tak bisa dilanjutkan.
Dari dasar di atas, ia tak melihat alasan yang kuat untuk melakukan penghitungan ulang seperti yang diinginkan salah satu saksi partai.