Oleh karena itu, belum bisa disimpulkan bahwa rokok elektrik secara keseluruhan lebih aman daripada rokok tembakau.
BACA JUGA: Banner Rokok Tak Berizin di Jalur Hijau Dicopot
2. Efek candu yang ditimbulka
Rokok elektrik sempat menjadi tren karena dianggap sebagai alternatif untuk menghentikan kebiasaan merokok tembakau. Namun, belum tentu hal tersebut benar.
Meski beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian perokok tembakau berhasil berhenti setelah menggunakan rokok elektrik, namun masih banyak yang mengalami kesulitan dalam menghentikan kebiasaan merokok tembakau meskipun menggunakan rokok elektrik.
Selain itu, riset lain menunjukkan bahwa efek candu rokok elektrik bisa sama atau bahkan lebih kuat daripada rokok tembakau, yang berpotensi menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa rokok elektrik bukanlah solusi yang pasti untuk menghentikan kebiasaan merokok tembakau, dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya secara menyeluruh.
BACA JUGA:Ingin Tidur Berkualitas ? Ini Tips - Tips yang Bisa Membantu Anda, Salah Satunya Hindari Rokok
3. Asap rokok yang dihasilkan
Meskipun rokok elektrik diklaim dapat menghasilkan asap yang lebih aman bagi kesehatan dibandingkan rokok tembakau, klaim tersebut belum tentu benar.
Beberapa riset telah menunjukkan bahwa baik asap rokok elektrik maupun rokok tembakau sama-sama dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada ibu hamil dan janin.
Paparan asap rokok diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, gangguan fungsi paru-paru, dan kanker, terutama jika terjadi dalam jangka panjang.
Selain itu, pada ibu hamil dan anak-anak, paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, penyakit bawaan lahir, dan gangguan tumbuh kembang.
BACA JUGA:Rugikan Negara Rp 1,2 Miliar, 1,8 Juta Batang Rokok Ilegal Dimusnahkan
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa asap rokok, baik dari rokok elektrik maupun rokok tembakau, memiliki potensi bahaya yang serupa bagi kesehatan, terutama dalam jangka panjang dan pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak.
4. Penyakit berbahaya yang ditimbulkan