KORANRB.ID - Banyak mitos yang menyebutkan puasa akan menyebabkan sakit maag tambah parah.
Benarkah hak tersebut?
Puasa Ramadan merupakan salah satu praktik ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Selama bulan suci ini, umat Islam menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Namun, ada mitos yang beredar luas bahwa puasa Ramadan dapat menyebabkan sakit maag bertambah parah.
Di sisi lain, ada juga yang menyatakan bahwa puasa justru dapat membantu mengatasi masalah sakit maag.
Dalam artikel ini, kita akan melakukan kajian mendalam untuk mengetahui kebenaran di balik mitos dan fakta tentang hubungan antara puasa Ramadan dan sakit maag.
Apa Itu Sakit Maag?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang hubungan antara puasa Ramadan dan sakit maag, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sakit maag.
Sakit maag, atau gastritis, adalah kondisi peradangan pada dinding lambung. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat-obatan tertentu, stres, dan pola makan yang tidak sehat.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : 49 Pejabat Pemkab Bengkulu Utara Dimutasi, Ini Daftarnya
Gejala sakit maag dapat berupa nyeri atau sensasi terbakar di perut bagian atas, mulas, mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.
Mitos: Puasa Ramadan Membuat Sakit Maag Bertambah Parah
Salah satu mitos yang sering kali tersebar adalah bahwa puasa Ramadan dapat membuat sakit maag bertambah parah.