KORANRB.ID – Petani di Kecamatan XlV Koto khawatir akan mengalami gagal panen karena debit air sempat tidak maksimal mengaliri lahan persawahan.
Setelah dilakukan pembersihan jaringan irigasi pasokan air sudah kembali normal.
Hal ini disampaikan Kepala UPTD Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko Debi.
Sebelumnya mamang sempat terjadi kendala pasokan air ke irigasi kiri. Yang disebabkan faktor cuaca maka dilakukan pengurangan pasokan air.
BACA JUGA:Usai Lebaran ASN Mukomuko Wajib Kejar Capaian, Lanjut Kuliah Pahami Regulasi
BACA JUGA:Dinas PMD Pastikan Tak Ada Pilkades, Moratorium Pemekaran Desa, Siapkan 37 ASN Pjs Kades
"Saat ini sudah berjalan normal. Tidak ada masalah sebenarnya.
Hanya saja memang membutuhkan waktu hampir satu hari untuk pasokan air sampai ke saluran irigasi BP8 Kiri," katanya.
Dijelaskan Debi, musim tanam (Mt) satu ini dilakukan serentak oleh wilayah persawahan Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan XIV Koto.
Maka ketika dilakukan penguranganan debit air karena derasnya hujan di hulu, akan memperlambat pasokan air mencapai kawasan persawahan di Kecamatan XIV Koto.
BACA JUGA:Open House Lebaran Ke 3, Salat Id Berpeluang Serentak
BACA JUGA:Posyandu, Pantau Tumbuh Kembang Anak
Dimana pengurangan debit air masuk ke dalam saluran irigasi untuk antisipasi agar tanggul tidak jebol.
"Kalau hujan lebat, maka pasoka air akan kita kurangi di Malam hari, dan besoknya kita buka lagi. Untuk pasokan air dari Bendung Air Manjunto ke wilayah XIV Koto kurang lebih membutuhkan hingga 9 jam," jelasnya.
Jadi sebenarnya tidak ada masalah. Dan petani tak perlu khawatir, karena ini memang kerap terjadi namun tidak akan berlangsung lama.