BENGKULU, KORANRB.ID - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat Pendapatan terget Pendapatan Negara di Provinsi Bengkulu hingga akhir Maret 2024 yakni Rp495,62 miliar.
Sementara itu, untuk target yang sudah ditetapkan pemerintah untuk Provinsi Bengkulu yakni Rp2,9 triliun.
Dikatakan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya angka tersebut mengalami konstraksi atau terjadi penurunan dibandingkan periode yang sama ditahun 2023 lalu. Bahkan, kontraksi yang terjadi tersebut sebesar 8,7 persen.
Kontraksi tersebut, dijeladkan Bayu juga disebabkan oleh turunnya dari sisi internasional. Baik melalui Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Bengkulu Perketat Pengawasan Dana Kampanye Pilkada
"Penurunan PPN dan PNBP ini yang mana juga disebabkan menurunnya produk di sini, utamanya dari komoditas CPO dan batu bara," ucapnya.
Saat ini, kondisi harga jenis komoditas tersebut juga sedikit terkoreksi.
Melihat angka terkontraksi tersebut, dikatakan Bayu pihaknya juga akan berupaya untuk perluas penerimaan pajak dengan komoditas yang tersedia.
"Kita juga melihat perkembangan perkembangan di perpajakan seperti Beacukai dan PNBP ini," ucapnya.
BACA JUGA:Jelang Lebaran, 5.450 Pemudik Mendarat di Bengkulu
Lebih lanjut, untuk Beacukai pihaknya tetap optimis dilihat dari kinerja tahun sebelumnya.
Untuk masalah PNBP, dikatakan Bayu memang mengalami keterlambatan.
Hal itu dikarenakan ada beberapa pendanaan umum, yang pengesahannya dilaporkan pada awal triwulan ke II atau di bulan April ini.
"Nanti dananya akan masuk di awal triwulan ini seperti PNBP ini, kondisinya akan lebih membaik," katanya.
BACA JUGA:Sefty Mendaftar Balon Walikota PAN Sebagai Penjajakan, Ketua DPW PKS Beri Komentar