Namun beda halnya jika ada ASN yang kedapatan menambah libur tanpa keterangan.
BACA JUGA:Linmas di Mukomuko Kembali Keluhkan Honor Bulanan Kecil
BACA JUGA:Tindak Pemilik Ram Sawit Ilegal di Mukomuko
"Untuk ASN membandel siap-siap Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) akan kita potong.
Bahkan bisa saja tidak terima sama sekali. Termasuk ancaman nonjob bagi kalangan pejabat eselon, jika menambah libur tanpa kabar," sampainya.
Lanjutnya, maka dari itu diharapkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat mengawasi masing-masing bawahannya agar dapat masuk kerja tepat waktu dan tidak menambah waktu libur.
"Sudah saya koordinasikan kepada OPD terkait agar lakukan pengawasan, kemudian saya juga minta data absensi kehadiran ASN dihari pertama masuk kerja nantinya," tegasnya.
Sebelumnya Bupati Mukomuko, H. Sapuan, S.E., MM, Ak, CA, PA juga telah menyampaikan sebelum dilaksanakan libur Lebaran.
Bahwasanya pasca libur, semua ASN diminta mengejar target pekerjaan yang tertunda dan berorientasi atas capaian kinerja.
‘’Usai libur ASN harus bergerak cepat dan tambah semangat menjalankan tugas yang tertunda, sehingga apa yang sudah direncanakan sebelumnya dapat terlaksana,” pintanya.
Khususnya untuk realisasi pelaksanaan program kerja dan anggaran tahun 2024 untuk dapat segera di laksanakan.
Sehingga nantinya realisasi program dan belanja anggaran yang telah disediakan di APBD 2024 tidak ada yang tidak tepat waktu.
“Saya minta kepada seluruh ASN, mulai dari kepala dinas, kepala badan dan kepala bagian dan kantor segera melakukan percepatan realisasi belanja anggaran, jangan ditunda-tunda lagi,” sampainya.
Sebab percepatan pelaksanaan program kerja dan anggaran, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan cepatnya realisasi belanja mempercepat dampak positif yang bisa dirasakan masyarakat dari kegiatan tersebut.
Sedangkan terkait tugas dan tanggung jawab kerja, ASN Pemkab Mukomuko dituntut untuk berhati-hati memahami dan memahami regulasi serta sistematis yang berlaku untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.