Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

PT ABS Diminta Tak Beroperasi Sampai Tim Selesai Bekerja, Warga Jangan Aksi di Perkebunan

Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol Dicky Sondani, S.I.K, MH didampingi Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajudin jelaskan pembentukan tim penanganan konflik petani Pino Raya dan PT ABS.--RIO/RB

"Jadi ada korban dari pihak perusahaan inisial AH (39), alami luka tusuk di dagu bagian bawah dan lima luka tusuk di punggung. Untuk penembak dalam pengejaran," jelas Andy.

Andy menjelaskan duduk permasalahan yang ditemukan polisi bahwa hal ini berawal dari pertikaain warga. "Konflik yang terjadi antara karyawan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) dengan Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) bahwa kejadian pada Senin 24 November 2025 sekira pukul 13.00 wib," kata Andy.

Fakta-fakta yang terjadi di lapangan menurut Kabid Humas, lokasi kejadian di area blok E6 kebun PT. ABS, Desa Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, bahwa terjadi konflik antara 10 orang karyawan PT. ABS dengan FMPR sekitar 40 orang.

Kronologis kejadian berawal saat karyawan sedang membuka jalan menggunakan buldozer kemudian saat makan siang, 40 petani dari FMPR mendatangi karyawan PT. ABS.

"Info didapat FMPR meminta karyawan PT. ABS menghentikan kegiatan pembuatan jalan kemudian mematikan mesin dari alat berat. Kemudian diminta membuat surat pernyataan namun surat pernyataan gagal dibuat karena tidak ada alat tulis di lapangan," bebernya.

Sementara itu korban penembakan terhadap Buyung (70) Warga Pino Raya sudah menjalani operasi dan sudah pulih setelah kritis beberapa Jam. Saat ini Buyung sudah dipindahkan ke Ruangan rawat Inap dan berangsur memebaik sedangkan untuk para korban lain juga sudah membaik.

“Tadi memang kritis namun saat ini sudah membaik dan tidak kritis sudah lewat, bahkan dokter mengatakan boleh pindah ruangan inap,” tutup Menantu Korban Peji Aprian Tozi.

Diketahui bahwa Buyung sala satu Korban yang mengalami Luka tembak di bagian perut sebelah kanan yang diduga dilakukan oleh tim keamanan perkebunan  PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) terpaksa jalani operasi pada 25 November 2025.

Dirinya menjalani operasi pada 19.00 WiB di rumah Sakit M. yunus Bengkulu setelah peluru tajam menembus perut dan melukai ginjal sebelah kanan.

Sementara itu Bupati Bengkulu Selatan H.Rifai Tajuddin menegaskan untuk saat ini Pemkab Bengkulu Selatan fokus terhadap suasana sosial masyarakat.

"Hari ini kita bentuk tim. Tim ini pertama bekerja menahan PT ABS untuk tidak melakukan kegiatan dulu terutama di daerah konflik," kata Bupati.

Tim lanjut Bupati juga turun ke masyarakat bersama Camat, Kepala Desa untuk memberikan suasana yang aman.

"Baru kami gali mungkin ada kewajiban yang terlalaikan, mungkin juga ada hak dari PT dilindungi Undang-Undang dilanggar ini akan kita carikan jalan keluarnya," inbuhnya.

Terkait ada backing perusahaan dan sebagainya, Bupati engga berkomentar lebih jauh.

"Saya tidak masuk wilayah itu. Saya rasa backing paling bagus itu surat izin. Itulah backing," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan