Indonesia Perkuat Akses Pasar Global Lewat IEU-CEPA dan ICA-CEPA

KORANRB.ID – Pemerintah mempercepat perluasan akses pasar global melalui penyelesaian berbagai perjanjian dagang, termasuk IEU-CEPA dan ICA-CEPA, untuk mendorong ekspor Indonesia. 

Komitmen itu ditegaskan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri saat membuka Rakernas GPEI 2025 di Jakarta, Senin 8 Desember 2025.

Dalam Rakernas Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Wamendag Roro menegaskan ekspor tetap menjadi prioritas utama kebijakan perdagangan. 

Ia mengatakan Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi pelaku usaha melalui berbagai kebijakan, program, dan perjanjian perdagangan. 

BACA JUGA:Resah, Sampah di Perumahan Tak Kunjung Diangkut

BACA JUGA:Tak Semua Arsip Daerah Bisa Dimusnahkan

Roro menjelaskan pemerintah telah menyelesaikan substansi Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada 23 September 2025. Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) juga telah ditandatangani pada 24 September 2025. 

Kedua perjanjian ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat posisi perdagangan Indonesia di tengah dinamika geopolitik global.

Ia menekankan, penyelesaian IEU-CEPA dan ICA-CEPA akan meningkatkan perdagangan barang dan jasa Indonesia di Eropa dan Amerika Utara. 

Peningkatan arus investasi diharapkan memicu penciptaan lapangan kerja dan memperkuat ekspor Indonesia di pasar berstandar tinggi.

BACA JUGA:Usai Bantu Korban Bencana Alam Sumatera, Beras Cadangan Masih Aman

BACA JUGA:Masih Ada Potensi Temuan, Auditor BPK Cek Laporan Keuangan

“Untuk memastikan kedua perjanjian tersebut benar-benar bermanfaat bagi Indonesia, kami berpandangan perlu kolaborasi erat dari seluruh pemangku kepentingan. Kita ingin memastikan bahwa begitu CEPA berlaku, pelaku usaha siap melangkah; usaha mikro, kecil, dan menengah siap naik kelas; tenaga profesional siap berkarya di manca negara; dan Indonesia siap meraih peluang besar di Uni Eropa dan Kanada,” ujar Wamendag Roro.

Ia menjelaskan IEU-CEPA menjadi perjanjian terbesar yang pernah dirundingkan Indonesia karena melibatkan 27 negara Uni Eropa serta mencakup aspek keberlanjutan.